21. kecewa

29 1 0
                                    

Fajri sudah duduk disalah satu bangku taman sejak pulang sekolah, dari tadi mata Fajri selalu celengak celenguk menatap sekilas seperti ada yang yang ia tunggu. Fajri juga tak pernah lupa menatap layar ponselnya untuk melihat jam di handphone.

"Ngapain Lo ngajak gue ketemu" datar Tiara yang sudah berdiri dihadapan Fajri

Mendengar suara itu Fajri langsung berdiri dengan menoleh ke sumber suara.

"Gue gak mau basa basi sama Lo, gue to the poin aja. Lo Tiara kan, bukan Tira"

Kalimat Fajri membuat Tiara melotot kaget sempurna. Tiara sebisa mungkin menghindari kontak mata bersama fajri.

"Jujur!" Paksa Fajri

Tiara hanya bisa terdiam tanpa berkutik sama sekali.

"GUE BERHAK TAU! KENAPA LO SEMBUNYIIN INI DARI GUE, LO PIKIR GAK, KARENA HAL INI KAKAK LO ZWEITSON, HAMPIR GILA! JAWAB!!" marah Fajri dengan tatapan emosi

Karena fajri memaksa terus terusan, akhirnya Tiara buka suara dengan ikut terbawa kesel.

"GUE NGELAKUIN INI JUGA KARENA DIA, DIA YANG NYURUH GUE BUAT JADI PACAR LO KALAU DIA UDAH GAK ADA, DIA JUGA YANG NYURUH GUE BUAT BILANG KALAU DIA PERGI KE BELANDA, SALAH GUE DIMANA!!"

"DIA KAN UDAH GAK ADA, SEHARUSNYA LO BILANG KAN, KENAPA LO MALAH NYEMBUNYIIN INI!"

"Lo ngomong gampang, tapi Lo gak tau di posisi gue gimana" perlahan Tiara merendahkan nada bicara sambil berjalan mendekati bangku taman

Mendengar nada bicara Tiara merendah, Fajri ikut duduk di sebelah Tiara dengan menatap nanar Tiara sendu.

Di ruangan meluansa putih dengan memiliki bawa khas, Tiara masuk kedalam nya dengan terburu-buru.

"Lo gak papa?" Tanya Tiara panik

"Gue gak perduli, gue kenapa kenapa. Tapi_ hiks... Anak yang gue tabrak meninggal"

Mendengar ucapan Tira, Tiara kaget. Dengan cepat Tiara langsung memeluk Tira agar bisa lebih tenang.

"Hiks... Gue pembunuh, gue udah bunuh orang! Hiks...."

"Engga, Lo gak senagaja kan. Kalau dia meninggal mungkin __ itu udah takdir ya" panik Tiara

"Engga! Kalau gue gak nabrak dia, dia gak akan meninggal"

Tiara menghembus nafas pasrah, bagaimana caranya menangani Tira kalau sudah penyakit nya kambuh.

"Sejak kejadian itu, Tira gak mau keluar dari rumah sakit, bahkan kata dokter kesehatan nya menurun. Sebulan sebelum kepergian Tira, dia suruh gue buat jadi dia didepan Lo, kalau gue gak mau, dia ngancam kalau dia bakalan bunuh diri Depan mata gue sendiri, gue tau dia, dia orang nya nekat banget jadi gue gak bisa apa apa, yang gue bisa lakukan ya nurutin kemauan dia. Sehari sebelum kepergian dia, gue maksa dia buat mengakhiri drama ini tapi dia malah maksa bahkan Tiara adek Lo juga ikut campur hal ini, gue udah ekspektasi kalau Tiara bakalan kasih tau Lo, tapi lihat dari perlakuan Lo ke gue, gue jadi mikir kalau Tiara gak ngomong apa-apa tentang hal ini. Dan gue mau ngomong, tapi gue pikir Lo gak akan percaya dengan kalimat gue, mungkin Lo mikir ini cuma lelucon gue aja. Jadi gue binggung, gimana caranya gue ngomong sama Lo" jelas tiara

Fajri yang mendengar penjelasan Tiara hanya terdiam tanpa mengeluarkan suara.

"G_ue ju_ga mau jujur sama lu" canggung Tiara

Mendengar suara Tiara gelagapan Fajri memutus untuk menatapnya dengan serius.

"Gue suka sama lu" ujar Tiara dengan cepat

INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang