Setelah pulang sekolah, fiki dan aca memutuskan untuk ke taman, mereka emang terbiasa berjumpa di luar sekolah. Fiki dan aca emang tidak terlihat romantis ketika disekolah, bahkan ketika orang melihat tidak seperti orang pacaran.
"Sayang, aa'k" fiki meminta untuk aca menganga saat cilok dihadapan bibir nya
Aca hanya mengangga untuk menerima cilok dari fiki.
"Hm... Enak" aca mengangguk sambil menikmati cilok yang ada didalam mulut
"Sayang, Fenly baru jadian loh sama adek kelas, siapa ya?? Namanya" kata aca memulai pembicaraan
"Tau aku, yg orang nya dingin kan?"
"Iiiyaaa, orang nya cantik sihh"
"Tapi lebih cantik pacar aku lah" puji fiki sambil mencolet hidung aca
"Makasih sayang" bals aca tersenyum sumringah
Setelah beberapa menit ditaman kota, fiki dan aca memutuskan untuk pulang, karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 16:30. Fiki juga mengantarkan aca sampai dirumahkan dengan selamat.
=
=
Fiki sudah tiba dilingkungan perumahan nya, sebelum benar benar masuk kedalam rumah, fiki memarkirkan motornya dengan baik.
"Assalamualaikum...." Ucap fiki saat masuk kedalam rumah nya
Rumah itu terlihat sepi, bahkan rumah itu juga terdengar hening, tanpa ada suara mama dari arah dapur, suara bg Shan ketika bernyanyi dikamar, sosok Tira yang selalu menyapanya ketika tiba di rumah. Kemana semua orang itu?
"Kok sepi? Kemana orang di rumah ini" gumam fiki sambil berjalan masuk, saat terhenti melihat ruangan itu ini sepi.
"Ma! Mama!! Bg Shan! Shandy!!" Pekik fiki "kemana sihh" gerutu fiki "Tira!! Lo dimana? Lo masih marah sama gue, gue minta maaf! Maafin gue, gue gak bermaksud ___" teriakan fiki terhenti saat melihat Tira tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Maaf, adalah kalimat sederhana yang sangat mewakili perdebatan, gue gak mau, di bilang hantu ambekan. Gue juga gak mau menjadi hantu egois, gue sadar gue siapa? Dan Lo siapa? Gue bisa bantu Lo kalau Lo butuh bantuan gue" lirih Tira sendu
"Lo kenapa? Gue minta maaf, gue gak bermaksud buat lu sakit, gue cuma ___"
"Gak perlu dijelasin, gue tau kok. Gue ga akan berubah seperti Tira yang lu kenal, gue cuma baru sadar aja, Lo bukan fiki kecil lagi, manusia akan mempunyai urusan nya masing-masing ketika sudah dewasa, dan gue juga pernah merasa kan hal itu" tutur Tira
"Tapi gue __"
Tira langsung memeluk tubuh fiki dengan begitu erat.
"Pipau nya Tira kok nangis, jelek tauuuu...."Tira memayun kan bibir sambil menggelembung kan pipinya
"Hahahaha.... Jelek kalau gitu" seru fiki tertawa
"Yeee.... Pipau nya Tira gak nangis lagi, ketawa terus ya, biar lu bisa bahagia terus"
"Lo juga harus bahagia, bukan gue aja"
Tira hanya tersenyum
=
=
Mama dan Shandy yang tengah duduk di halaman belakang, sontak kaget saat mendengar suara teriakan fiki yang sangat histeris, mereka yang takut fiki kenapa kenapa, memutuskan untuk menghampiri fiki di ruang tamu.
"Mah.... Pelan pelan" kata Shandy mengejar jalan cepat mama
"Adek kamu tu, loh. Gak denger teriakan tadi" jawab mama dengan tatapan khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING
Horrormahluk hidup bukan manusia saja tanpa kita sadari!! tumbuhan, hewan dan bahkan mahluk tak kasat mata juga makhluk yang harus kita hargai. mereka sama seperti kita, hanya saja kita tak dapat melihat mereka. hanya orang spesial yang bisa melihat dan b...