"masuk!!" Perintah aca kepada Fajri, dengan senang hati Fajri melangkah masuk kedalam rumah aca
"Duduk dulu aja, Lo mau gue buatin minum gak?? Tapi emang hantu bisa minum" ujar aca berseru
"Lo pikir, fajri gak bisa haus" ketus Tira dalam raga Fajri
"Gak, maksud gue lo!!" Kesel aca
"Udah buatin aja, kayak biasa. Biar ngerasa kalau gue yang datang bukan Fajri" bals Fajri sambil duduk di sofa
"Yaudah, tunggu bentar. Gue buatin, tapi lihat dari duduk lu gue jadi kangen lu" tutur aca
"Udah buatin aja, haus nih gue" acuh Fajri berlagak seperti rumahnya
Aca hanya tersenyum sambil menggeleng kepala nya, aca juga berjalan menuju dapur untuk membuat segelas air dan cemilan untuk mereka santap.
=
=
Melihat aca dan fajri masuk, mereka langsung ikut beranjak dari tempat sembunyi nya.
"Ayo!!" Ajak Tiara
"Kemana??" Tanya fenly
"Gak keliatan kalau kita ngintip di sini, katanya mau nuntasin masalah ini, kenapa pada lemes sihh. Kak Fiki!!" Ujar Tiara sambil memanggil Fiki dengan nada kesel "kak Fiki Lo yang mulai ini, kenapa sekarang kak Fiki yang gak semangat, jealous? Cewek bukan dia aja kali, ngapain mempertahankan cewek dia!" Kesel Tiara
"Kok Lo jadi kesel sihh" sahut fenly
"Temen Lo tu! Gue pulang, mals gue bantuin Lo berdua!" Bete Tiara beranjak meninggalkan kedua temannya kakaknya itu
"Fik, ayolah! Bener kata Tiara, ini bukan waktu Lo buat cemburu, gue ngerti gimana perasaan Lo, tapi gak salah juga kalau Lo Tanya langsung ke aca, dari pada Lo beropini sendiri?" Bujuk fenly
"Udah ayoo!!" Bals Fiki dengan wajah bals
"Tiara!! Ayo!" Teriak fenly
Tiara memutar bola matanya kesel "mals gue! Urusin aja Lo berdua" acuh Tiara melanjutkan perjalanan
"Lo sihh" tuduh fenly
"Biarin aja, cewe ambekan" cibir fenly
"Lo gak sadar Diri" ketus fenly meninggalkan fiki dengan berjalan mendekati lingkungan perumahan aca.
=
=
Fenly dan Fiki terus memantau Fajri dan aca dari balik jendela, entah kenapa Fiki tidak merasa ada yang ada dari Fajri, bahkan Fiki tidak melihat sosok itu dibalik Fajri.
"Kalau di lihat, kayak akrab banget. Kayak bukan ada sosok di dalamnya" gumam fenly dengan mata terus menatap kearah ruang tamu
"Lo gak bisa lihat aja, bisa ngerasain kayak kedekatan mereka, gimana gue" lesu Fiki
"Lo gak lihat ada maksud didalamnya?" Tanya fenly tak percaya
"Engga fen, kayak Fajri aja yang ngobrol sama aca" jawab Fiki
"Aneh gak sihh??" Fiki menatap fenly dengan tatapan penuh cernaan
"Kenapa Lo gak bisa lihat coba, di posisi Lo bisa makhluk gaib" ujar fenly melanjutkan
"Walaupun gue lagi gak mood, mahluk gaib bakalan kelihatan Dimata gue" bals Fiki
Fenly memutar bola matanya kesel
=
=
Keesokan harinya, Fiki tidak seperti biasa. Banyak diam, bahkan perubahan yang berdampak ke Fajri saja, ucapan Fajri yang tak respon, arah pandangan yang tak tuju pada fajri, sebisa mungkin Fiki tidak menatap wajah Fajri, terlihat jelas Fiki memiliki rasa kesel pada Fajri.
"Sabar ji, mungkin Fiki ada masalah" tutur fenly yang ingin melihat sahabatnya itu bersedih
"Biasa kalau ada masalah, Fiki selalu ngomongin ke kita" bals Fajri sendu
"Udah, Lo harus maklum saja. Lo kayak gak tau Fiki aja, tu anak kan labil" seru fenly
Fajri terdiam sambil menatap kearah Fiki sedang terdiam merenung.
"Seharusnya Fiki gak kegini, dia seharusnya ngertiin perasaan Fajri, Fajri gak bakalan ngerti!! Di kondisi Fajri aja nanya sama Tiara dia kenapa? Awas tu anak, gue perlu ngomong sama dia!!" Batin fenly menatap Fiki kesel.
Jam pulang sekolah tiba, tanpa menunggu kedua temannya Fiki langsung segera berjalan menuju parkiran.
"Fik!! Fiki!!" Tariak fenly sambil berlari mengejar Fiki
Fiki yang ngerasa fenly mengejar nya juga ikut berlari. Tiba di parkiran Fiki langsung segera meninggalkan lingkungan sekolah nya dengan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
"FIKI!! GUE MAU NGOMONG SAMA LO!! FIKI!!" teriak fenly penuh emosi
"Gue harus ngomong sama aca, itu satu satunya cara buat Fiki ngerti!" Gumam Fenly sambil berbalik badan menuju kelas.
Tiba di kelas, fenly masuk kedalam kelas dengan tatapan tajam, fenly membiarksn seluruh teman kelasnya keluar dari kelas hingga aca tertinggal sendiri. Dengen cepat fenly menutup pintu kelasnya dengan posisi fenly berdiri dihadapannya.
Melihat gerak gerik fenly mengerikan, membuat aca takut, tapi terlihat dari raut wajah aca memberanikan dirinya.
"Kenapa di kunci fen??" Tanya aca
"Lo sebenarnya mau sama Fiki apa sama Fajri sihh"
Lontaran dari fenly membuat aca binggung.
"Maksudnya?" Binggung aca
"Gak usah sok gak ngerti Lo! Lo mau buat Fajri sama Fiki berantem, iya! Kalau Lo mau sama Fajri, putusin Fiki sekarang! Biar Fiki gak sakit untuk hal ini!" Kesel fenly
"Tunggu! Tolong jelasin kegue apa maksud Lo?"
"Malam tadi Lo ngobrol kan sama Fajri, ngaku!!" Paksa fenly
"Oke, gue Jujur. Ia gue ngobrol sama Fajri. Kenapa??" Tanya aca enteng "Lo ngintip gue? Kurang kerjaan" ketus aca menatap tak suka
"Kok Lo enteng banget ngomong" fenly menatap aca kesel
"Kenapa? Kalau gue mau sama Fajri! Gue gak bakalan pacarin Fiki, buang buang waktu! emang cowok dia doang. lagian, gue bukan cewek murahan yang mau cowok sana sini" ketus aca
Fenly terdiam menatap aca dengan mencerna kalimat demi kalimat.
"Bener juga yaa?? Kalimat Tiara juga sama persis sama apa aca ucapkan" batin fenly
"Fenly! Gue Tekan kan sama lu ya, kalau Fiki emang beneran bisa lihat makhluk gaib, kenapa dia harus marah, Fajri kan lagi di kemasukan sosok Tira, pacar nya!!"
"Gimana gimana??" Tanya fenly binggung
Aca mengerut kening binggung saat fenly kaget mendengar pernyataan itu.
"Tolong jelasin!!"paksa fenly memohon agar aca menceritakan semua tentang sosok yang masuk kedalam tubuh Fajri.
Tanpa fenly dan aca sadari ada sepasang mata yang melihat hal itu dari balik jendela, sejak tadi Fajri mendengar perdebatan mereka tentang keganjalan hari ini, mulai sikap Fiki yang berubah, rasanya semalam tubuhnya ngerasa gemuk.
Fajri menyenderkan tubuhnya dinding sekolah dengan pernyataan yang mengejutkan bagi dirinya.
=
=
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO || FIKI UN1TY || ENDING
Horrormahluk hidup bukan manusia saja tanpa kita sadari!! tumbuhan, hewan dan bahkan mahluk tak kasat mata juga makhluk yang harus kita hargai. mereka sama seperti kita, hanya saja kita tak dapat melihat mereka. hanya orang spesial yang bisa melihat dan b...