Chapter 07.

906 64 3
                                    

Happy Reading. !!!
















"Sebelumnya perkenalkan nama saya, Pucho Ferdinan Algantara" ucap Pucho yang mengulurkan tangannya ke Tian.

"Nama saya Christian Ivander Quill, biasanya dipanggil Tian Pak" balas Tian dengan sopan dan sambil menjabat tangan Pucho.

"Bagus juga namamu hehehe" puji Pucho dengan sedikit tertawa ringan.

"Hehehe, terimakasih Pak" ucap Tian yang masih sungkan².




Sekian menit menunggu makanan dan minuman mereka pun telah sampai.




"Permisi, ini pesanannya dan selamat menikmati" kata waiters itu, dan menyusun makanan mereka.

"Oh yaa maaf, makasih yaa" balas Pucho yang sedikit kaget dan menaruh hpnya di meja, melihat waiters yang tiba² datang membawa pesanan mereka.




Yappp mereka sedari tadi diam tanpa ada yang membuka obrolan, Pucho yang sedang main hp dan sedangkan Tian yang bengong blah-bloh berkutat dengan pikirannya sendiri.




"Mari dimakan, kita makan dan ngobrol² santai" ajak Pucho, yang memberikan makanan dan minuman pesanan Pucho ke Tian.

"Iyah, terima kasih Pak" balas Tian menerima makanan dan minuman itu, dan langsung meminum jusnya, karna sedari tadi Tian menahan haus, dan jus itu pun langsung membasahi tenggorokannya yang kering.

"Haaaaaaaa leganya" ucap Tian yang merasakan lega karna tenggorokannya sudah subur kembali, Pucho yang melihat Tian pun terkekeh pelan.

"Haus banget yaahh" tanya Pucho ke Tian.

"Iya Pak haus banget, tadi saya belom sempet minum habis pengumuman, bukanya air yang masuk malah air yang keluar hehehe" balas Tian, dengan sedikit bercanda.

"Hahahaha lucu banget kamu ini" tawa Pucho yang membuat Tian tertunduk malu tapi sambil mencomot kentang itu dan memakannya.

"Kamu ga perlu sedih, emang sepantas itu kamu sedih'in hasil hari ini??" ucap Pucho, sontak membuat Tian kaget, tapi mulutnya masih penuh dengan makanan.

"Kwenapa Pwak?? Bwapwak kog biwsa bilang gwtu" tanya Tian dengan mulut yang penuh makanan, sedangkan matanya yang menatap tajam dan 1 alis yang dinaikan kearah Pucho, Pucho yang melihat itu hanya bisa tertawa.

"Hahahahaahah ditelen dulu dong, baru ngomng" suruh Pucho ke Tian, dan Tian pun melanjutkan makannya.

"Saya sudah tau semuanya, apa yang sudah terjadi, dan bahkan saya juga bisa menebak hasil akhir diperlombaan yang kamu jalani ini, semua sudah disetting nak" ucap Pucho sambil menyeruput kopinya.

"Maksud bapak gimana ?? ga mungkin kan Pak, ini perlombaan resmi mana ada settingan, apa bapak jangan² ikut dalam rencana ini??" tanya Tian yang penasaran.

"Sabar kalem nak, dengarkan penjelasan saya yaa" balas Pucho dan diangguki Tian dan Tian kini mengambil sikap fokus mendengarkan.

LIFE OF JOURNEY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang