Happy Reading. !!!
"UWAAAAAAHHHHHHHH" teriak Tian kesakitan sambil meronta-ronta.
"MBOKKK, SAKIT MBOKKK" teriak Tian lagi yang merasakan sakit dikakinya ketika sedang diurut oleh mbok Eda.
"Prii pegang yang betul" ucap Ucup kepada Sapri yang kini lagi memiting lengan kanan Tian.
"Kagak lihat apa?? gw juga lagi megangin ini!!" jawab Sapri yang juga lagi memiting lengan kiri Tian.
"Zee pengang yang kenceng, takut kaki nih bocah nendang mbok Eda bisa berabe kita" timpal bang Ucup yang berbicara kepada Zee, untuk memegangi Tian yang sedang ngereog.
"Iya bang, ini gw lagi megangin kaki nih bocah" jawab Zee yang sedang ikut memiting kaki kanan Tian, sedangkan mbok Eda lanjut mengurut kaki Tian.
"MBOKK AMPUN MBOKK, INI NAMANYA KEKERASAN, UDAH MBOKKKK" teriak Tian yang meminta ampun kepada mbok Eda, agar tidak melanjutkan lagi ngurut kakinya.
"Iyaa nakk, bentar lagi selesai kok, sabar yaaa" jawab mbok Eda yang sedang mengurut pergelangan kaki kiri Tian yang sedang cidera.
"Dek Mel, mbok minta tolong, kamu pegangin sebentar kaki kiri anakmu ya, ini kakinya gerak terus, mbok jadi kesusahan" ucap mbok Eda yang meminta dan menyuruh Melody untuk memegangi kaki kiri Tian, tanpa basa basi Melody pun memegangi kaki kiri Tian, dan mbok Eda pun melanjutkan mengurut kaki Tian.
Itulah suasana dikediaman Tian saat ini, sepulang dari acara turnamen, Melody pun langsung memanggil mbok Eda si tukang urut dikampung langganannya, untuk mengurut Tian yang sedang cidera, dan tentu saja Melody juga meminta pertolongan Ucup dan Sapri untuk memegangi Tian, karna ngga mungkin juga Melody sama Marsha yang memegangi Tian, yang ada malah mereka yang mental. Dirumah Tian juga saat ini ada Zee dan Flora yang ikut membantu, kenapa Zee dirumahnya Tian?? tau sendiri lah jawabannya, dia sengaja menginap dirumah Tian karna dirumahnya saat ini tidak ada siapa².
"Iya mbok, kalo bisa kencengin sekalian, nakal anak ini" ucap Flora yang menyuruh mbok Eda untuk mengurutnya dengan sekuat tenaga, dan sambil melirik sinis kearah Tian yang kepalanya sedang tidur dipangkuannya.
"Ampun mbok ga kasian apa sama anak yatim" ucap Tian yang kini sudah lemes tak bertenaga, sedangkan yang lainnya tertawa mendengar perkataan Tian barusan.
"Udahhh diem" timpal Flora yang kini menjewer telinga Tian, seketika mbok Eda pun melanjutkan mengurut kaki Tian kembali.
"UWAAAAHHHHHHH" jerit Tian kembali kesakitan yang ketika kakinya diurut kembali oleh mbok Eda, sedangkan Marsha dan Olla pun hanya melihat pertunjukan kakaknya yang sedang diurut kakinya sambil memakan camilan didekat pintu.
Disisi lain.
Kini dikediaman Chika, Chika yang barusan mandi dan bersih² itupun langsung merebahkan tubuhnya dikasur sambil memainkan hpnya, dia mencoba menghubungi Tian beberapa kali tapi tidak ada jawaban dari Tian.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE OF JOURNEY (END)
RomanceMenceritakan kehidupan sehari-hari Christian atau bisa disebut dengan Tian, gimana kah kisah Tian dalam menjalani kehidupannya dengan penuh warna, saksikan terus perjalanannya. . . . . . . . . . . . . Cerita ini memang aku buat sedikit berbeda darip...