Chapter 53.

664 65 21
                                    

Happy Reading. !!!
Ingat ini hanya Fiksi.!!!



















Hari demi hari pun telah berganti, kini tanggalan dikalender pun semakin dekat dengan hari Natal, sementara hubungan keluarga Tian dan keluarga inti pun juga bisa dibilang lebih baik dari sebelumnya. Banyak orang yang belom tau tentang siapa Tian ini sebenarnya, dan hanya sahabat dekatnya saja yang mengetahui, bahwa Tian ini adalah cucu dari orang terkaya dan terkenal se Indonesia. Bahkan Chika sang kekasihnya saja, tak mengetahui bahwa Tian ada hubungan keluarga dengan Gita dan Gito. Sampai saat ini Tian dan keluarga masih menempati rumah lamanya, bahkan opanya sudah membeli rumah yang besar, serta mewah untuk Tian dan keluarganya tempati, tapi mereka masih memilih untuk tinggal dirumah lamanya itu. Karna rumah itu meninggalkan banyak sekali kenangan, serta cerita² yang masih melekat didalam ingatan mereka.



Saat ini Tian dan sekeluarga, sedang berada didalam Mall, karna ajakan dari kedua tantenya itu, yang mengajak mereka untuk berbelanja besar²an, karna selama ini, mereka belom pernah merasakan apa itu hidup mewah. Kini mereka pun berjalan mengitari Mall tersebut, sementara saat ini, mereka dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama adalah, Tian, Marsha, Gito, dan mami Veranda, sedangkan kelompok satunya lagi yaitu, mama Melody, mami Vania serta Gita.



Saat ini mereka berempat pun, berjalan memasuki salah satu store brand baju terkenal, disini mereka pun melihat-lihat barang² yang dijual di store tersebut, mami Veranda pun kini menyuruh mereka berdua, untuk memilih barang yang mereka suka. Lalu Tian pun melihat-lihat barang² yang di display di store tersebut, betapa terkejutnya dia melihat sepasang sepatu, yang seharga satu motor matic.






"Gilaaa, ini sepatu harga 30 juta?? bisa beli motor satu nih" gumam Tian yang kini mengambil sepatu itu, dan melihat apa yang istimewa dari sepatu tersebut, sehingga sepatu itu menjadi sangat mahal.

"Ngga², ini terlalu mahal" ucap Tian lagi, yang kini langsung menaruh sepatu itu ketempat semula.

"Ambil aja kak" saut Gito yang datang menghampiri Tian, dan menyuruhnya untuk mengambil sepatu yang dikembalikan oleh Tian tersebut.

"Gausah panggil kak, gw bukan kakak lo, lagian kita juga sepantaran" ucap Tian yang sedikit terganggu dengan sebutan kakak, apalagi yang manggil adalah Gita dan Gito.

"Gila lo ya kak, pangkat lo di keluarga ini adalah yang paling tua, jadi sudah seharusnya gw manggil lo kakak, udah ambil aja, soal harga gausah lo pikirin" ucap Gito yang kini menjelaskan lagi tentang silsilah didalam keluarga mereka, dan kini dia juga menyuruh Tian untuk mengambil sepatu itu kembali, dan Tian pun menggelengkan kepalanya, tanda dia tak mau.

"Lo ambil, atau gw aduin ke mami" ucap Gito yang kini mulai mengancam Tian, mendengar ancaman dari Gito itu, Tian pun hanya bisa pasrah, karna kalo maminya sudah ikut campur bisa bahaya.















Disisi Marsha.















"Ini mahal banget, kalo dengan harga segini, bisa beli satu truck tas nih, di toko oren sama ijo" ucap Marsha yang sama terkejutnya dengan sang kakak, melihat harga yang dijual tak masuk diakal, mami Veranda yang melihat kelucuan Marsha pun hanya tersenyum saja, karna wajar, keluarga mereka tak pernah merasakan apa itu kemewahan.

LIFE OF JOURNEY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang