Happy Reading. !!!
Ingat, ini hanya Fiksi. !!!
Setelah dua hari dirumah lamanya, kini akhirnya Tian pun kembali muncul ke permukaan, semenjak dari kejadian itu, Tian selalu mengurung diri dan enggan keluar dari rumah, meskipun bertemu dengan sahabat²nya. Dan selama itu, Tian selalu berbenah diri, mengintropeksi semua apa yang dia lakukan selama ini, dan tentu saja, dia kali ini lebih mendekatkan dirinya kepada yang Maha Kuasa. Berasa sudah tenang dan kembali ke stelan normalnya, kini Tian pun akhirnya keluar kandang, dan mengajak sahabat²nya untuk nongkrong disuatu tempat, agar pikirannya sedikit lebih fresh. Saat ini Tian pun sedang berada di dalam mobil angkutan online, ya tau sendiri, mobil dia kan dirumah maminya, otomatis dia tak berani kesana, bisa² di geprek kalo tau Tian balik ke Indo, dan meninggalkan Marsha serta yang lainnya di Negri orang.
Sesampainya di cafe tempat yang telah disepakati bersama, kini waktunya Tian bayar angkutan online itu, dan bapak itupun menyebutkan nominal harga dari aplikasi tersebut. Lalu Tian pun mengeluarkan uang 3 lembar berwarna merah dari dalam dompetnya, dan bapak itupun sedikit terkejut, padahal harga dari aplikasi tak semahal itu, namun Tian pun akhirnya menjelaskan, dan menyuruh bapak itu mengambil uangnya. Dan tak lupa juga, saat ini Tian bilang kalo itu adalah rejeki, dan rejeki tidak boleh ditolak, lalu bapak itupun mengucapkan banyak terima kasih kepada Tian, dan Tian pun membalasnya dengan menganggukkan kepalanya, serta tersenyum ramah kepada bapak tersebut.
Setelah turun dari mobil, Tian pun memutuskan untuk segera masuk kedalam cafe tersebut, karna pasti sahabat²nya sudah menunggu didalam sana. Saat Tian masuk kedalam cafe tersebut, Tian pun langsung memesan minuman, serta beberapa camilan untuk dirinya dan sahabat²nya, setelah beres semua, kini Tian pun mencari keberadaan dimana sahabat²nya duduk. Tian pun sedikit terkejut, padahal mereka janjian ber lima, tapi kenapa malah banyak orang, tak pikir panjang, Tian pun menghampiri meja sahabat²nya duduk. Disana Tian pun disambut meriah oleh sahabat²nya itu, dan sangking meriahnya, seluruh atensi orang² yang berada di cafe tersebut pun menoleh kearah meja mereka.
"Gebleg, malu banget woy" celetuk Tian yang menahan malu ketika semua orang melihat kearahnya, bukannya malu atau gimana, sahabat² Tian pun malah tertawa.
"Lihat tuh mukanya, bisa malu gitu ya hahahaha" timpal Ariel yang kini meledek si Tian yang saat ini sedang menahan malu, namun secara tiba², rambut Ariel pun kini dijambak oleh sang kekasih.
"Yayalah, gimana ga malu, orang kalian nyambut Tian dengan teriak²" saut Eve yang lagi menjambak rambut Ariel, sontak semua pun tertawa ketika melihat Ariel mendapatkan perlakuan KDHP (Kekerasan Dalam Hubungan Pacaran) dan bagi mereka itu adalah tontonan gratis, yang mengasikkan.
Saat Tian hendak duduk, secara tak sengaja, kedua bola mata Tian dan Chika pun saling bertemu, lalu Tian pun hanya melemparkan senyum kepada Chika. Jadi kenapa bisa rame, padahal kan janjiannya hanya mereka berlima, tapi sekarang malah membawa pasangan masing², ternyata sahabat² Tian mengajak pacar mereka, sekalian ngedate, dan semua itu tanpa sepengetahuan Tian. Lalu kenapa ada Chika?? ya jelas dong, masa sahabat² Chika nongkrong ga ngajak Chika, awalnya Chika nolak ajakan sahabat²nya, tapi berhubung mereka bilang ada Tian disana, tanpa pikir panjang, Chika pun akhirnya menerima ajakan mereka.
Saat ini para laki² pun bercanda dengan begitu lepas, bahkan sangking bercandanya mereka, mereka pun saling jahil satu sama lainnya, pasangan mereka pun juga sempat memperingati, agar mereka tidak kelewatan, yaaaahhhh, namanya juga geng otak miring, ga jahil ga asik. Disisi lain, Chika pun sedang memperhatikan Tian sedari tadi, Chika melihat Tian begitu sangat lepas tertawa, seakan-akan saat ini tak ada beban yang mengikatnya. Bahkan dia juga ingin sekali kayak sahabat²nya, yang bisa bercanda dan bermesra-mesraan dengan pasangannya, tapi apalah daya, Chika saat ini tak bisa apa².
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE OF JOURNEY (END)
RomanceMenceritakan kehidupan sehari-hari Christian atau bisa disebut dengan Tian, gimana kah kisah Tian dalam menjalani kehidupannya dengan penuh warna, saksikan terus perjalanannya. . . . . . . . . . . . . Cerita ini memang aku buat sedikit berbeda darip...