04: Raka dan Rentetan Pertanyaan yang Mengejutkan

232 54 10
                                    

SENYUM di wajah Raka belum luntur sepanjang membayangkan betapa seseorang di seberang sana barangkali masih sibuk mengutak-atik grup chat sebagaimana kompromi mereka beberapa saat yang lalu.

Raka tergelak, dan hal itu langsung mengundang perhatian supirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raka tergelak, dan hal itu langsung mengundang perhatian supirnya.

"Gapapa, Mas. Lanjut. Ikut seneng Bapak. Semoga yang bikin ketawanya kali ini bukan Garra atau trio absurd itu terus ya, Mas. Harus ada progress."

Raka praktis menggeleng. "Sayangnya ini masih Garra, Pak."

Pak Agam tertawa-tawa saja. "Oalah, piyik satu itu."

Raka kemudian mengetuk menu info lalu mengetikkan sesuatu di sana.

Raka kemudian mengetuk menu info lalu mengetikkan sesuatu di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pak, besok nggak usah nungguin Raka ya. Soalnya belum tau bakal pulang jam berapa. Biar nanti bareng temen aja." Sebelum melepaskan safety-belt, Raka meletakkan lembaran uang berwarna biru di laci dashboard. "Buat ajakin Ibu jajan pecel ayam."

Belum sempat Pak Agam menyuarakan penolakan lantaran selalu menerima tip, Raka sudah menutup pintu dan melambaikan tangan disertai senyum ramah-tamah di wajah.

Memasuki pekarangan rumah, Raka disambut dengan pemandangan fortuner hitam dan SUV yang menandakan bahwa orangtuanya sudah pulang lebih awal.

"Hai, Ka! Kegiatan di sekolah padet terus, ya?"

Raka menurunkan ranselnya yang tersampir di bahu. "Dipadat-padatin aja Pa sama Raka," akunya disertai tawa kecil. "Delivery menu apa kita malam ini, Ma?"

"Sate maranggi oke, ya?"

Raka mengangguk. "Oke banget."

"Sip!" Tangan wanita itu sudah terbebas dari benda elektronik. Dan satu-satunya perhatian yang ingin Devaline bagi sekarang hanya kepada anak semata wayangnya. "Sampe hari ini ponsel Mama tuh kepantau ramai dapet notifikasi dari temen-temen Mama yang anaknya juga sekolah di Bumantara. Terus guru-guru kamu juga. Katanya kamu berhasil ngediriin ekstrakulikuler yang programnya dinanti-nantiin banget."

Raka dan Segala Perayaannya [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang