DALAM satu bulan yang menyediakan empat sampai lima kali hari Minggu, Raka enggak pernah kelupaan untuk menyisihkan waktu luangnya mengunjungi tempat-tempat favorit. Dan pada kesempatan kali ini, pilihannya jatuh ke aquarium setelah minggu-minggu sebelumnya Raka udah mencentang museum, galeri seni rupa, dan pertunjukan teater di taman budaya.
Anda mengirim foto
Manjain mata bgt ga
Garra (Adek)
SKIP!!!
GA PERNAH DIAJAK!Abis ini makan ayam krispi di Garra-Garra Ayam yaaa!
Garra (Adek)
AYAM KRISPI MAMA GARRA!
Jangan diutak-atik lagi namanya😭
Mana diiyain lagi ama mama sampe minta ganti spanduk sesuai usulan si Agraka Widyadana ini👊
Raka menjejalkan kembali ponselnya setelah menerima balasan misah-misuh dari sosok yang udah seperti saudara meski nggak sedarah satu itu. Jika disuguhkan pemandangan semacam ini, Raka tahan berdiri berjam-jam tanpa melakukan apa pun hanya untuk menandai di kepala perihal seberapa memukau nan membeludaknya makhluk hidup air yang hilir mudik di hadapannya.
Tampaknya, menyenangkan sekali ya menjadi ikan?
Just keep swimming. Just keep swimming. Swimming go swimming!
Begitu penggalan kutipan ikonik dari sebuah movie yang melulu menari-nari di kepala Raka.
"Kamu nonton Finding Nemo nggak, Ty? Just keep swimming. Just keep swimming! Sedari kita masuk oplet sampe tiba di sini, saya ngerapal kalimat itu terus. Bener-bener antusias!"
"Keren banget! Antusiasnya nggak berkurang sama sekali. Padahal hampir setiap minggu uang kita diabisin buat ke sini."
Obrolan yang ditutup dengan gelak tawa layaknya dua orang yang begitu lengket tersebut membuat Raka nggak kuasa untuk bergegas mencari sumber suara. Pasalnya, suara pertama yang Raka tangkap membicarakan sesuatu yang sama persis sedang terlintas di benaknya baru saja.
Tanpa perlu mengerahkan usaha lebih, Raka menemukan sosok perempuan sudah mengambil bagian tak jauh dari dirinya. Barangkali hanya berjarak dua hingga tiga meter.
"Tysa, kamu tau filosofi dari 'just keep swimming, Dory?' di Finding--"
Raka mengerjap pelan manakala sosok yang ia diam-diam pandangi menyadari keberadaannya. Di tengah-tengah kekikukan yang melanda, Raka sempat-sempatnya memikirkan kemungkinan. Kalau saja dirinya beranjak lebih awal dan enggak memutuskan untuk bertahan sedikit lebih lama, Raka mungkin nggak akan mendapati suguhan di mana ia kembali bertemu Dahayu diikuti fakta bahwa Raya kerap menemani perempuan itu ke tempat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raka dan Segala Perayaannya [end]
Teen FictionMenyandang nama belakang "Widyadana" tidak serta-merta membuat Agraka tumbuh menjadi anak yang angkuh. Justru kalau bisa semua orang di sekelilingnya Raka rengkuh. Sayangnya, punya jiwa royal tanpa pandang bulu tidak melulu bagus. Buktinya, tak sedi...