Hai hai hai kids
good morning, afternoon and night
Janlup tinggalkan zezak yaa——————————————————
Happy reading!!Nathan memarkirkan mobilnya diikuti mobil milik Dira dibelakangnya. Mereka memasuki restaurant itu secara bersamaan diikuti Dira dibelakangnya.
Mereka berhenti disalah satu meja yang sudah diisi beberapa orang, Nathan menatap mereka satu persatu lalu ia duduk lebih dulu.
"Duduk sayang" ucap Daisy saat melihat putrinya yang masih berdiri disampingnya.
Dira menurut lalu ia duduk di samping Daisy.
"Sudah lama kita tidak kumpul seperti ini" ucap seseorang yang berada diseberang Nathan.
Nathan tersenyum kecil "itu dikarenakan anda terlalu sibuk"
Orang itu ikut tersenyum "sepertinya anda membutuhkan kaca" sahutnya, lalu mereka sama-sama terkekeh.
"Sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih kepada kalian karena sudah mau memenuhi undangan dari saya" orang itu mengangguk menanggapi ucapan Nathan.
"Ah iya, saya tidak pernah memperkenalkan putri saya kepada kalian bukan?" Tanya Nathan, Mereka mengangguk.
Nathan tersenyum kecil "perkenalkan putri saya Anindira Clarissa Anderson panggil saja Dira" ucapnya seraya menatap kearah Dira yang sedang sibuk dengan handphone-nya yang ia letakkan dibawah meja.
Semua mata tertuju kearah Dira "Dira" panggil Nathan.
Dira mendongkak menatap ayahnya itu "kenapa yah?"
"Salim nak"
Dira mengikuti arah pandang Nathan ia memerhatikan orang yang duduk berseberangan dengannya yang terasa familiar baginya, lalu ia berdiri untuk menyalimi orang itu dan seorang wanita disampingnya lalu beralih kepada seorang laki-laki yang berada disamping wanita itu tadi, yang menurutnya lebih muda dari dua orang itu kalau dilihat dari postur tubuhnya.
Dira menjulurkan tangannya karna merasa tidak ada pergerakan dari laki-laki itu iapun mendongkak untuk menatap laki-laki itu, karna sedaritadi ia hanya menunduk.
Ia terkejut melihat siapa laki-laki yang didepannya ini yang ternyata juga tengah menatapnya dengan cepat ia menormalkan raut wajahnya.
'astaga pantesan terasa familiar banget ternyata pak Zean sama orangtuanya' batin Dira.
Zean mengangkat sebelah alisnya.
'astaga tidak peka kah?' batin Dira kesal. Lalu ia menunjuk tangannya menggunakan ekor mata dengan senyum yang dipaksakan.
Zean menyambut uluran tangan Dira sekilas. Dira mendengus lalu ia duduk kembali disamping bundanya.
"Jadi dia ini putri anda?" Tanya Mahesa.
Nathan mengangguk seraya tersenyum "ya dia putri saya"
Mahesa melihat kearah Dira terasa familiar pikirnya "kamu yang bekerja di perusahaan milik Edrich dan yang mengantarkan minuman kepada kami?"
Dira tersenyum "ya itu saya"
"Pantes saya terasa familiar denganmu" sahutnya lalu beralih menatap kearah Nathan "kenapa anda tidak memberitahukannya kepada kami saat kami bertanya?"
"Itu keinginannya" Mahesa hanya mengangguk menanggapi.
'kruk'
'kruk'Daisy menoleh kearah Dira "suara perut kamu?" Tanyanya berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] . Bukan lapak untuk plagiat ya:) Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri>< . ________________________ . Selamat membaca,semoga suka. . ------------ 26 Agustus 2023 ________________________