64

3.3K 60 7
                                    

Menuju end eummm
Gas keunn
Semangat seng seng bunny🔥




"Sayang" panggil Zean kearah Dira yang tengah fokus dengan laptopnya, istrinya itu tengah fokus menonton Drakor kesukaannya.

"Sayang" panggilnya lagi saat tidak mendapat sahutan, ia mengubah posisinya menjadi duduk lalu ia memeluk perempuan itu dari samping.

"Kamu gak dengar ya aku panggil?" Tanyanya.

"Dengar" sahut Dira.

"Kok gak nyaut?"

"Ssstt!aku lagi fokus ngedrakor jadi diam" sebenarnya ia ngedrakor untuk mengalihkan pikirannya saja karena hatinya masih jengkel dengan lelaki itu, berpikir positif itu sangat sulit pikirnya.

Zean mengerucutkan bibirnya "tadi kata bodyguard aku kamu keluar, benar?"

"Hm"

"Kok gak izin sama aku?"

"Sudah, aku telpon tapi kamu yang gak angkat telpon dari aku" sahut Dira.

"Masa sih?" Tanya Zean.

"Hm, lihat aja riwayat panggilan di handphone kamu"

Zean membuka aplikasi hijau miliknya dan benar, perempuan itu menelponnya beberapa kali.

"Maaf, tadi aku gak dengar" ucapnya.

"Hm"

"Tadi kamu makan siang dimana?" Tanya Dira, ia mendengar jawaban dari lelaki itu berbohong atau jujur.

Zean terdiam, ia bingung ingin menjawab apa, ia menatap wajah Dira seraya berdehem pelan "dikantor" jawabnya.

'deg!'

Oke Dira akan berusaha menahan.

"Oh" ucap Dira ber-oh ria seraya manggut-manggut.

"Oliv masih sering ke kantor kamu?" Tanyanya lagi, ia sudah siap mendengar jawaban dari lelaki itu.

"Sudah gak terlalu sering lagi, soalnya selalu aku usir"

Ingin sekali Dira tertawa, jawaban yang diluar dugaan pikirnya, Ia hanya manggut-manggut menanggapi.

Zean mengeratkan pelukannya "tadi kamu pergi kemana aja?" Tanyanya.

Dira pura-pura berpikir "nge-mall terus makan sama mampir ke Gramed dulu tadi"

"Sama teman kamu?"

Dira mengangguk "iya, sama Clara dan Zemira, temanku cuman itu aja ehehe"

"Aku dari dulu gak pernah punya banyak teman apalagi teman cowok, kata orang temenan sama cowok itu seru, jadi pengen temenan sama cowok juga" ucap Dira 'senggol dikit gak ngaruh wirr' batinnya.

Zan menatap Dira tajam "gak ada temenan sama cowok ya, susah ada aku juga" ucapnya, lalu mendusel-dusel wajahnya dileher Dira.

"Kan cuman temenan bukan selingkuhan" sahut Dira.

"Sama aja gak boleh"

"Akh sakit" ringis Dira saat Zean menggigit lehernya.

"Nakal sih" timpal Zean.

Dira mendelik "mana ada aku nakal, kamu kali yang nakal"

"Hm, terserah kamu yang penting aku bisa peluk kamu" sahut Zean seraya memejamkan matanya.

Dira memutar bola matanya malas.

"Yang"

"Hm"

"Kok hm terus sih?kamu ngikutin aku ya?" Protes Zean.

The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang