"berubah menjadi lebih baik itu adalah pilihan, tetapi merasa paling baik itu adalah suatu kesalahan"
–teman bunnyTypo bertebaran mohon ditandain ya🤍
______________________________________
Happy reading 📖"Ada apa ini?" Tanya Nathan yang baru saja pulang dari kantornya.
Daisy menoleh kearah Nathan yang sudah berada didekat mereka.
"Kak Dira nangis gara-gara bunda yah" adu Devan "kata kak Quella bunda marahin kak Dira sampai nangis"
Quella menonyor kepala Devan "jangan bawa-bawa gue"
Daisy mendelik "mulutmu ya Van, bunda nikahin sama anaknya pak RT baru tahu rasa kamu"
"Bunda ngancemnya gak asik, masa mau nikahin Devan sama janda beranak dua"
Quella tertawa "rasain Lo, noh makan tu janda whahaha"
"Kenapa nangis?" Tanya Nathan Seraya berjalan kesamping Daisy.
"Yakan bunda tadi cuman bercanda marahin dia karena dia ingkar janji, dianya malah nangis ketakutan" jelas Daisy "mana mau minta pulang lagi" sambungnya seraya mengelus-elus perutnya.
Nathan mengerutkan keningnya, lalu ia berjalan mendekat kearah Dira "sayang, kenapa mau pulang?" Tanyanya dengan nada lembut.
"Hiks bunda jahat, marahin Dira"
"Kan bunda cuman bercanda, biasanya juga kamu biasa aja kalau bunda marah, ini kenapa jadi nangis?"
"Dira mau pulang pokoknya pulang hiks"
"Hey, lihat ayah" titah Nathan.
Dira menggeleng, ia mengeratkan pelukannya ditubuh Zean.
Nathan menghela napasnya "kasian loh bunda kalau kamu pulang, bunda nungguin kamu datang dari Minggu kemarin bahkan kamar kamu sudah dibersihin sama bunda, sudah ya jangan nangis lagi, bunda tadi cuman bercanda kasian bunda kalau kamu pulang" bujuknya.
"Zean membawa Dira duduk dulu ya yah?kasian dia kalau berdiri terus" ucap Zean.
Nathan mengangguk, lalu ia sedikit menjauh dari mereka.
"Duduk dulu ya" ucap Zean lembut, lalu membawa Dira duduk di sofa "jangan kaya gini terus, susah napas" ucap Zean seraya merapikan rambut perempuan itu.
Itu semua tidak luput dari penglihatan Nathan dan juga Daisy.
Dira memiringkan wajahnya agar bisa bernapas lebih leluasa, ia masih sesegukan.
"Lepas dulu ya?aku ngambilin minum dulu" ucap Zean.
Dira menggelengkan kepalanya, ia mengeratkan pelukannya.
"Dira" panggil Zean lembut, ia mengelus-elus kepala perempuan itu.
Daisy mendekat kearah Dira "Dira" panggilnya "maafin bunda ya, bunda cuman bercanda"
Dira melihat kearah bundanya sekilas.
"Oleh-oleh dari London buat bunda mana?katanya kesini ngebawain oleh-oleh, Dede mau oleh-oleh nih" ucap Daisy.
"Oleh-oleh?"
"London?"
Ucap Quella dan Devan bersamaan, lalu mereka saling bertatap muka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] . Bukan lapak untuk plagiat ya:) Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri>< . ________________________ . Selamat membaca,semoga suka. . ------------ 26 Agustus 2023 ________________________