49

4.5K 60 7
                                    

Bismillah...
Ya Allah ampuni hamba ya Allah, Hamba tidak bermaksud, salahkan mereka yang membaca ya Allah.

Mana bulan puasa lagi:(
Astaghfirullah tiga kali

Hufhh mari kita mulaii🔥

______________________________________
Menyala bos kuhh🔥

"Ada keperluan apa anda kesini?dan kenapa tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?" Tanya Zean dingin.

Lea tersenyum manis ia berjalan lebih mendekat kearah Zean "maaf tuan, saya lupa" jawabnya "tadi saya lihat sepertinya tuan sedang sakit, jadi saya kesini membawakan minum untuk tuan" ucapnya dengan suara yang dibuat seimut mungkin.

"Jangan mendekat!" titah Zean tegas dan dingin, ia sudah tidak ada tenaga lagi untuk berdiri dan ditambah mencium aroma parfum yang digunakan wanita, ternyata dia yang memakai parfum yang dari ruangan meeting tadi sudah membuat ia sakit kepala pikirnya.

"Kenapa tuan?" Tanyanya yang sudah sangat dekat dengan Zean.

Sekuat tenaga Zean berdiri dari duduknya menjauh dari wanita itu.

"Loh kok berdiri?nanti tuan tambah sakit loh" ucapnya, lalu ia menarik Zean untuk duduk kembali.

"Jangan menyentuh saya!" Titah Zean yang tak digubris oleh wanita itu.

"Tenang tuan, disini hanya ada kita berdua" ucapnya, lalu dengan tiba-tiba ia mendudukkan dirinya diatas paha Zean.

Zean membulatkan matanya ia tidak rela pahanya diduduki oleh wanita itu, ingin sekali ia mendorongnya namun tenaganya sudah habis terkuras, ia melihat kearah pintu berharap Calvin datang menghampirinya, dimana lelaki itu?mengapa mengambil air dan obat selama ini? pikirnya.

"Turun apa saya pecat?!" ancam Zean.

Lea terkekeh "ia sedikit menggoyangkan pantatnya, tangannya terulur untuk menyentuh dada Zean yang tertutup kemeja membelainya sampai turun kebawah pusat Zean.

Zean menangkis tangan Lea dari sana.

Lea memegang tangan Zean yang ia buat untuk menangkis tangannya tadi "sstt!tuan diam dulu" ucapnya, lalu ia melihat kearah milik Zean ia menyentuhnya hingga meremasnya.

"Shit!lepas!" titah Zean, Ia mendorong tangan Lea yang ada di kemaluannya.

Lea kembali terkekeh, ia menjilat bibirnya seraya melepas remasannya disana "punya anda besar tuan"

Tanyanya kembali terulur untuk menyentuh rahang Zean "saya tahu anda sedaritadi sudah tergoda dengan saya bahkan anda sudah tidak sabar, apalagi dengan ini" ucapnya seraya menunjuk buah dadanya menggunakan ekor mata.

"Menjauh lah, saya tidak nafsu dengan tubuhmu" memang benar dia sangat sulit tergoda dengan wanita itu.

"Benarkah tuan?" Tanya Lea, lalu ia menempelkan buah dadanya didada Zean ia menggesekkannya disana untuk memancing lelaki itu.

Zean mendorong Lea "jangan menyentuh saya!" Titahnya.

"Ah tuan, anda itu sakit jadi jangan banyak gerak" ucapnya, lalu ia sedikit mengeluarkan dua buah dadanya "anda pasti sangat tergoda tuan dan ingin cepat-cepat merasakan ini" ucapnya dengan mengusap dua buah dadanya.

The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang