47

5K 78 4
                                    

Ada yang bilang 'kalau kamu cinta sama dia dan dia bisa mengubahmu menjadi lebih baik, maka harus tetap diperjuangkan cinta itu' tapi kalau dia sudah punya istri gimana?apakah harus tetap diperjuangkan?

Vote, coment, follow and selalu support bunny ya🔥

______________________________________
Menyala Readers kuh🔥


Dira menggeleng "tadi pas bangun tidur kepalaku sakit banget" adunya.

Zean mengangkat sebelah alisnya "masih sakit?"

Dira mengangguk "sedikit"

Zean menghela napasnya "minum obat mau?atau periksa?" Tanyanya seraya memijit kepala perempuan itu.

Dira menggeleng "mau cemilan yang dimakan Devan" ucap ya seraya menunjuk kearah Devan.

Zean menoleh kearah Devan yang ingin menyuap cemilannya lagi.

"Yah kak, sisa dua" ucap Devan, lalu ia menyengir "sekarang sisa satu, yang satunya sudah gue gigit" ucapnya dengan tampang tak bersalah.

Dira mengurucutkan bibirnya matanya kembali berkaca-kaca, lalu ia menyembunyikan wajahnya diceruk leher Zean "mau itu hiks" ucapnya yang kembali menangis.

"Hiks Devan jahat"

"Kita beli aja nanti ya" bujuk Zean.

Dira menggeleng "mau yang ditangan devan, maunya sekarang hiks"

"Sayang jangan nangis, di lemari masih banyak cemilan yang sama seperti punya Devan" ucap Daisy.

Dira menggeleng "maunya yang dimakan sama Devan hiks"

"Iya sama cemilannya, sama sayang" ucap Daisy "Van ambilin" titahnya kearah Devan.

"Kok Devan Bun?" Protesnya.

"Kan lo yang salah ngabisin tu cemilan" sahut Quella "ambilin sana"

Devan mendengus, lalu ia berdiri untuk mengambilkan cemilan itu.

"Nih" ucapnya setelah kembali dari dapur.

Dira melihat kearah cemilan yang Devan serahkan kepadanya, lalu ia melihat kearah Devan, ia menggelengkan kepalanya "beda hiks"

"Gak beda, ini sama" sahut Zean.

Dira kembali menggeleng "beda"

"Apanya yang beda sih kak?ini tuh sama yang kaya gue makan tadi" ucap Devan.

"Beda hiks"

Devan frustasi, ia mengusap wajahnya dengan kasar "Lo baru sehari disini kak, sudah bikin gue naik darah aja"

"Dira" panggil Daisy, ia mendekat kearah Dira "ini sama sayang, sama kaya yang dimakan Devan tadi"

Dira menggeleng "beda"

"Apa bedanya hm?" Tanya Zean.

"Beda, yang tadi dimakan sama Devan, ya ini gak dimakan sama Devan hiks" entah kenapa cemilan yang dimakan Devan terlihat lebih enak daripada yang masih terbungkus.

Lagi-lagi Devan mengusap kasar wajahnya "oke nih gue makan" ucapnya seraya membuka bungkus cemilan itu "lihat nih gue makan, nih lihat" ucapnya kesal, untung kesabarannya sudah terlatih dipondok pikirnya.

Dira melihat kearah Devan yang tengah memakan cemilan itu "makannya gak ikhlas, beda dari sebelumnya" ucapnya.

Devan menghela napasnya dengan kasar, ia mendudukkan dirinya dilantai, ingin sekali ia menangis sekarang juga karna kelakuan kakaknya itu "lihat nih gue makan dengan ikhlas" ucapnya seraya memelankan suapannya.

The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang