Jangan lupa follow Ig author ya guys
@xrwylrs and @itsme_qnsDan jangan lupa tinggalkan jejak ya vote, coment and follow
Loveyou guys.——————————————————
Selamat membaca🤏"Eh tau gak kak" Quella menjeda ucapannya "tad—bunda sama ayah mana?" Potong Dira
Quella mendengus "dengerin dulu gue cerita"
"Ada tuh dikamar bentar lagi kebawah kayanya" sahut Devan seraya memainkan handphone-nya yang sudah lama tidak ia mainkan.
"Oh" jawab Dira singkat.
"Mau denger cerita gue gak nih?" Tanya Quella malas.
"Hm apa?"
Quella tersenyum lebar "tau gak tadikan gue kepondok Devan na—iya tau" potong Dira lagi.
"Disimak dulu baru coment" sahut Quella.
"Hm"
"CK, nah tadikan gue kepondok Devan nah kan gue nunggu dimobil karena gue pengen ngemil jadilah gue ke minimarket yang ada di pondok itu, dan disana gue ketemu sama kang santri uhh ganteng banget tau gak kak mana dilihat-lihat dingin orangnya idaman gue bangett bjirr. Terus kita sempat bertatap muka dia ngeliatin gue kaya orang bingung gitu, terus gue grogi antara pengen senyum atau gak. Tapi pas mau gue senyumin dia membuang mukanya kearah lain gak jadi deh ngesenyumin terus kenalan lanjut kepelaminan" jelas Quella panjang lebar "tapi bukan dia aja sih yang ngeliatin gue kaya gitu, pas gue keluar dari situ juga ada yang ngeliatin ada juga yang nyebut astaghfirullah kan gue bingung, apa karena gue terlalu cantik and manis ya?"
"Oh" sahut Dira singkat dengan mata yang tetap fokus kearah layar handphone-nya.
Quella tercengang "oh doang?" Ulangnya "gue ngeceritain sepanjang jalan raya respon lo cuma oh doang?" Quella menggelengkan kepalanya "otw cari kakak baru gue"
"Gimana orang-orang gak ngeliatin Lo, kalau Lo aja ada dikawasan santri putra" sahut Devan.
Quella menggaruk kepalanya yang tidak gatal "wheheh, eh tapi Lo tau gak namanya siapa?" Tanyanya seraya menaik turunkan alisnya.
"Gue aja gak tau orangnya yang mana"
"CK, itulo yang badannya tinggi, kurus gak kurus banget,bibirnya pink,hidungnya mancung,bola matanya coklat,alisnya tebal,dagunya belah,pake pecinya kaya agak dikebelakangin gitu" jelas Quella sangat detail.
Devan membenarkan posisi duduknya lalu ia berdehem pelan "Lo liat dilehernya ada kalung bentuk bulan sabit ada bintangnya?"
Quella tampak berpikir "ada warna hitam, tapi gue gak ngeliat bentuknya soalnya dimasukin kedalam. Tapi gue ngeliat ditangannya ada gelang warna hitam juga bentuknya kaya bulat-bulat kecil kaya ah, kaya punya gue ini nah hampir sama kaya gini" ucapnya seraya mengangkat tangannya yang ada gelangnya.
"Sepertinya bang Zayyan deh, keponakannya kyai Ahmad" ucapnya lalu ia manggut-manggut pasalnya itu sudah masuk dijam pelajaran, tidak mungkin ada santri yang keluar sedangkan penjagaan sangat ketat.
"Demi apa? keponakannya pak kyai omaigait harus gue incer nih" ucapnya semangat.
"Susah mendapatkan hatinya, sudah banyak yang mencoba namun selalu gagal"
"Awas ya kalo gue berhasil" ucapnya, lalu ia mulai menyusun rencana dikepalanya "eh bentar, tau dari mana Lo kalo dia banyak yang ngincar?"
"gue deket sama dia bisa dibilang akrab banget, setiap ada yang memberinya makanan baik itu coklat dari santri putri atau orang luar pasti diberikan sama gue. Biasanya dapet surat juga, tapi paling dilihat doang terus disobek dan dibuang deh. Kadang-kadang juga gue yang disuruh ya ngebacain surat itu" jelasnya panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum membaca] . Bukan lapak untuk plagiat ya:) Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri>< . ________________________ . Selamat membaca,semoga suka. . ------------ 26 Agustus 2023 ________________________