41

5.2K 80 0
                                    

💗💗💗
Jadilah orang yang memahami manusia, bukan mencaci manusia.
By.teman bunny

Spil kata-kata kalian disini nihh🔥🔥🔥

______________________________________
Selamat membaca💅🏻

Mereka keluar dari ruangan itu secara bersamaan, berjalan kearah lift untuk turun kelantai dasar.

Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka, lebih tepatnya kearah Dira dengan tatapan yang sulit diartikan. Biasanya Dira kalau jam segini dikantornya sudah habis waktu jam istirahat, namun dikantor Zean berbeda, jam istirahatnya lebih lama dibanding kantor-kantor lain.

Dira lebih mendekatkan badannya kearah Zean karena ia merasa risih dengan tatapan mereka, dengan tangan yang memegang ujung jas lelaki itu.

"Jangan melihatnya!" Titah Zean dingin kearah para karyawannya yang berpapasan dengannya, mereka semua menunduk.

Sesampainya dilantai dasar Zean menghentikan langkahnya didepan meja resepsionis yang juga terdapat asisten pribadinya disana.

"Sudah tuan?" Tanya Calvin dengan menaik turunkan alisnya menggoda.

Zean tidak menghiraukan ucapan asistennya itu "saya mau keluar sebentar, nanti kalau ada yang mencari saya bilang saja saya sedang tidak ada dikantor"

Resepsionis itu mengangguk "baik tuan" ucapnya, lalu ia melihat kearah Dira "saya minta maaf soal yang tadi nyonya" ucapnya tidak enak.

Dira tersenyum "ah tidak apa, lupakan saja"

Resepsionis itu ikut tersenyum menanggapi.

"Khem, lengket banget tuan" goda Calvin lagi, senang sekali ia menggoda bosnya itu.

"Shut your mouth or I'll fire you!"  Titah Zean dingin, lalu melangkahkan kakinya menjauh dari sana dengan Dira yang masih berada dirangkulannya.

Calvin terkekeh melihat kelakuan bos besarnya itu "bentar lagi juga bucin" gumamnya.

Hanya dia yang berani seperti itu dengan Zean, pasalnya Zean dulunya adalah Kakak kelasnya diwaktu SMA, dan bisa dibilang dirinya sangat dekat dengan lelaki itu bahkan teman-teman lelaki itu.

Sesampainya disana, mereka masuk kedalam gedung perusahaan itu dan seperti tebakan Dira, banyak pasang mata yang melihat kearah dirinya dan Zean, saat mereka menginjakkan kaki dilantai dasar.

Dira menundukkan kepalanya, ia merasa canggung dengan mereka semua.

Zean langsung membawa Dira kearah lift khusus para tamu, tanpa bertanya kepada resepsionis terlebih dahulu.

Mereka berjalan kearah ruangan Aryan, Dira melihat kearah ruang kerjanya dulu saat mereka melewati ruangan itu, siapakah yang menempati ruangannya itu sekarang? pikirnya.

Sesampainya disana, Zean mengetuk pintu ruangan Aryan terlebih dahulu, lalu ia membukanya. Dapat Dira lihat seorang laki-laki yang tengah duduk dikursi kerja dengan mata yang fokus kearah laptopnya, sudah lama tidak melihat laki-laki itu pikirnya.

Aryan melihat kearah mereka berdua, Dira mengalihkan pandangannya saat lelaki itu melihat kearahnya.

"Bagaimana kabar kalian?" Tanya Aryan setelah berdiri dari duduknya.

The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang