Tandain kalau ada typo ya;)
HAPPY READING Guys...."Eh tuan, kenapa tangan saya ditarik?" Protes Calvin karena tangannya ditarik oleh Zean saat ingin menaiki tangga untuk ke kamarnya.
"Loh, kenapa kita ke dapur tuan?" Tanyanya bingung.
"Bantuin saya membuat Martabak telur"
Calvin menahan tawanya "mprffh, ini beneran anda tuan?" Tanyanya tak percaya "sejak kapan anda mau repot-repot membuat yang begituan?"
"Tidak usah banyak nanya, sekarang bantuin saya kalau tidak mau gaji kamu saya potong setengah"
Calvin berdecak "CK ngancam nya gak pakai perasaan" gumamnya "buat apa sih susah-susah membuat, kan ada maid" protesnya seraya menunjuk kearah para maid yang tengah menunduk hormat.
"Ini kemauan istri saya" sahut Zean.
"Istri istri tuan kenapa saya yang harus repot ngebantuin" gerutunya.
"Mulai besok tidak perlu kerja lagi mau?" Tanya Zean datar.
"Jangan dong tuan, saya belum nikah"
"Cepat bantuin!"
"Tapi saya tidak bisa membuatnya, tuan bisa?"
Zean menggeleng "tidak"
Calvin tercengang "terus apa maksud tuan buka tutup kulkas begitu?"
"Up to me"
Calvin mengusap wajahnya "astaga, yasudah saya cari di YouTube tutorial membuat Martabak telur" ucapnya, lalu ia membuka handphone-nya dan mulai mencari video tutorialnya.
"Nih ada tuan" saru Calvin saat mendapati video tutorialnya "bahan yang diperlukan telur, ambil telur tuan" titahnya kearah Zean.
Zean mulai mencari keberadaan telur itu , namun didetik berikutnya ia terdiam lalu melihat kearah Calvin "kamu merintah saya?" Ucapnya setelah sadar.
Calvin mengerutkan keningnya "saya tidak ada merintah tuan, saya cuman nyuruh tuan untuk mengambilkan telur itu saja"
"Kenapa tidak kamu saja?"
"Kan saya merhatiin Vidio tutorialnya sama bahan-bahannya" sahut Calvin "ayolah tuan, agar cepat selesai"
Zean menghela napasnya dengan kasar, ia mengambil beberapa telur setelah mendapatkan keberadaan telur itu.
"Apa lagi?" Tanya lelaki itu datar.
"Sayur tuan, sayur"
Zean kembali mencari keberadaan sayur.
"Sayur di kulkas tuan, sejak kapan sayur berada disana" ucap Calvin saat Zean mencari sayur di kabinet atas.
"Pelan-pelan nutupnya tuan" peringat Calvin saat Zean menutup kabinet itu sedikit keras.
"Permisi tuan" ucap salah satu maid yang sedaritadi memerhatikan mereka "boleh saya bantu?"
"Tidak perlu" sahut Zean "kalian karjakan saja pekerjaan kalian yang lain"
Calvin membulatkan matanya "Loh, kok ditolak tuan?" Protesnya "ini penawaran yang bagus loh"
"Hm" gumam Zean menanggapi.
Calvin berdecak "Ck, sudah belum tuan?" Tanyanya saat melihat Zean yang hanya menatap kulkas itu.
"Sayur, sayur"
"Sayur apa?" Tanya Zean.
"Kol"
Zean mulai mencari sayur yang di maksud oleh asistennya itu dan ketemu, ia mengambil sayur kol itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum membaca] . Bukan lapak untuk plagiat ya:) Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri>< . ________________________ . Selamat membaca,semoga suka. . ------------ 26 Agustus 2023 ________________________