57

4.9K 81 8
                                    

Sehat selalu Readers bunny<3
Semangat ya, jangan lupa vote + coment & follow
______________________________________

"Kenapa wajah kamu ditekuk kaya gitu?" Tanya Zean kearah Dira yang tengah fokus menonton televisi.

Dira menoleh, lah ia mengerucutkan bibirnya "by" panggilnya.

"Mulai nih kak mulai" gumam Devan kearah Quella.

Quella manggut-manggut seraya mencomot kue yang ada didalam toples yang dipegang oleh Devan.

Zean mendekat kearah Dira, lalu ia berjongkok dihadapan perempuan itu "kenapa hm?"

Dira memeluk leher Zean "aku dimarahin" adunya.

Zean mengangkat sebelah alisnya "dimarahin sama siapa?" Tanyanya.

"Sama bunda sama mamah"

Zean melihat kearah Daisy dan juga Danita yang duduk bersebelahan dengan perempuan itu.

"Siapa suruh bandel" sahut Daisy.

"Memang kamu salah apa jadi sampai dimarahin?" Tanya Zean.

"Duduk sini ze, kasian Dira nanti pinggangnya sakit kalau meluk kamu kaya gitu" ucap Danita, ia sedikit menggeser duduknya.

Zean nurut, ia duduk disana dengan Dira yang masih memeluk lehernya.

"Aku dilarang ngelakuin macem-macem terus mereka tahu kalau tadi malam aku bikin kue, mereka marahin aku" adunya.

Daisy menghela napasnya "kami itu gak marahin kamu, kami itu cuman khawatir sama kamu makanya seperti itu, kalau kamu kenapa-napa gimana?ditambah kamu lagi hamil"

"Bunda sama mamah bener loh, kamu itu gak boleh kecapean" ucap Zean.

Dira melepas pelukannya dileher Zean "jadi kamu belain bunda sama mamah?" Tanyanya ketus "Padahal kan tadi malam aku bikin kuenya dibantuin sama kamu" ucapnya kesal.

Zean terkekeh kecil "iya, sudah jangan marah-marah gak baik" ucapnya seraya mengacak pucuk kepala perempuan itu.

"Hm"

"Sudah makan belum?" Tanya Zean.

"Sudah"

"Banyak?"

"Hm"

Zean kembali terkekeh, sepertinya perempuan itu masih kesal dengannya pikirnya, lalu ia menoleh kearah orangtuanya dan mertuanya "kalian sudah makan?" Tanyanya.

Danita mengangguk "sudah, tadi pas datang langsung disuruh makan"

Zean mengangguk, lalu ia kembali melihat kearah Dira "aku kekamar dulu ya?mau ganti baju" ucapnya yang hanya diangguki kepala oleh perempuan itu.

Zean kembali mengacak pucuk kepala Dira, lalu ia berdiri "Zean tinggal ya mah, Bun" pamitnya, lalu ia berjalan ke kamarnya yang berada dilantai tiga.

••••••••

'klik'

Zean membuka pintu kamarnya dan terlihatlah seorang perempuan yang tengah rebahan seraya memainkan handphone-nya.

Zean berjalan mendekat kearah Dira, lalu ia ikut merebahkan dirinya disana, ia memiringkan badannya menghadap kearah perempuan itu.

Ia menatap lekat wajah Dira yang tengah fokus dengan handphone-nya "Dira" panggilnya yang tidak digubris oleh perempuan itu.

"Dir"

Tangan Zean terangkat untuk memainkan rambut Dira yang panjang.

"Dira"

The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang