Seperti biasa jangan lupa vote, coment dan ikuti.
Bunny kehabisan topik pembicaraan nih jadi langsung saja ya🤕
______________________________________
Happy reading 🔥Didalam sebuah ruangan yang sangat sepi bahkan hampir tidak ada yang mengetahui keberadaan ruangan itu, terlihat seorang laki-laki yang tengah duduk didepan sebuah alat yang layarnya lumayan besar, ia tengah mengotak-atik alat itu seorang diri.
Tidak terhitung lagi helaan napas yang ia keluarkan karena sesuatu yang sedaritadi ia cari belum juga ia dapatkan.
Zean kembali menghela napasnya dengan kasar, ia memijat pangkal hidungnya entah kenapa pikirannya sangat buntu, otaknya seolah berhenti untuk berpikir. Kenapa ini?tidak biasanya seperti ini, ia sudah berjam-jam berada disini namun tidak ada satupun bukti yang ia dapat.
Biasanya kalau ada masalah ia pasti bisa dengan cepat menyelesaikannya, namun kali ini berbeda entah kenapa kali ini sangat sulit ia selesaikan, ditambah otaknya yang tidak bisa diajak untuk kerja sama.
Ia melihat kearah handphone-nya yang berada diatas meja tepat disampingnya, ia berharap ada orang suruhannya yang menelponnya untuk memberitahu bahwa bukti sudah ditemukan atau mungkin wanita gila itu sudah ditemukan, namun nihil sedaritadi tidak ada notifikasi masuk dari orang suruhannya.
Tangannya terulur untuk membuka layar handphone-nya lalu membuka aplikasi WhatsApp miliknya, ia melihat kearah dua kontak yang bertulisan bunda dan juga mamah, tidak dibaca? pesan yang ia kirimkan kepada mereka sama sekali tidak dibaca oleh mereka apakah mereka sudah tidak peduli lagi dengannya?pikirnya, padahal ia mengirim pesan hanya ingin tahu kondisi Dira saat ini dan minta difotokan itu saja tidak lebih, ia menatap dua kontak itu penuh harap ia sudah sangat rindu dengan perempuan itu, ia ingin memeluknya apakah ia masih bisa untuk memeluk perempuan itu?
Zean membuka galery miliknya ia menatap lekat foto Dira yang tengah tersenyum manis lalu ia menggeser foto itu dan terlihatlah foto Dira yang tengah menampilkan wajah puppy eyes-nya, ia ingat sekali kapan ia mengambil foto itu yaitu pada saat perempuan itu membujuknya untuk pergi ke pasar malam.
Zean tersenyum kecil ia sangat merindukan wajah Dira saat membujuknya seperti itu, ia sangat merindukan perempuan itu, perempuan dengan segala tingkah lucunya, hanya perempuan itu yang bisa membuat ia bisa tertawa lepas, hanya dia yang bisa membuat ia selalu tersenyum dan hanya dia yang bisa membuat ia serindu ini, tanpa ia sadari air matanya sedaritadi sudah berjatuhan mengenai handphone miliknya.
"Bener tebakan gue dia disini" gumam Calvin yang baru saja sampai diruang bawah tanah, ia menatap kearah tuannya yang tengah menangis dengan memandangi handphone-nya, sedaritadi ia mencari Lelaki itu yang tiba-tiba menghilang dari kamarnya sesuai tebakan dia lelaki itu pasti berada disini dan benar, dia ada disini.
"Makanan yang gue kasih gak disentuh sama sekali malah langsung kesini dasar bandel, gue bilangin makan dulu ntar kalau dia pingsan gue lagi yang repot masalah yang satu saja belum selesai dia malah mau nambah masalah lagi" gumamnya marah-marah sendiri.
Calvin berjalan mendekat kearah Zean ia melihat kearah Zean yang ternyata tengah memandangi foto Dira yang ada dihandphone-nya.
"Lebay banget ni orang baru satu hari gak ketemu" gumam Calvin pelan sangat pelan.
Calvin menghela napasnya "tuan" panggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)
Teen Fiction[Follow dulu sebelum membaca] . Bukan lapak untuk plagiat ya:) Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri>< . ________________________ . Selamat membaca,semoga suka. . ------------ 26 Agustus 2023 ________________________