66

4.1K 59 16
                                    

Semangatt

"Masih sakit?" Tanya Zean setelah beberapa menit menenangkan perempuan itu.

Dira menggeleng "sudah mendingan"

"Lepas!aku mau tidur" pintanya ingin keluar dari pelukan Zean.

Zean menggeleng "kaya gini dulu nanti sakit lagi perut kamu, tidur aja kalau sudah ngantuk nyandar didada aku"

"Aku mau nanya sama kamu" ucap Zean setelah beberapa detik terdiam.

"Apa?" Tanya Dira ketus.

"Kamu kenapa dari kemarin? gak mungkin gak mood selama itu, kalau kamu ada masalah sini cerita sama aku" ucap Zean.

Dira terdiam.

"Sayang cerita ya?aku gak mau kamu stres"

Zean mengeratkan pelukannya "bilang sama aku kamu kenapa?kamu ada masalah?sini cerita, atau aku ada salah sama kamu?"

"Sayang"

"Kamu masih marah sama aku?maaf, tadi aku kelepasan"

"Lepas!aku mau tidur" ucap Dira seraya melepas pelukan Zean dari badannya.

Zean menggelengkan kepalanya.

Dira menatap tajam wajah Zean "lepas gak?"

Zean menghela napasnya, lalu ia melepas pelukannya dari badan Dira.

"Sayang" panggil Zean.

"Kamu mau tahu kan kenapa aku dari kemarin banyak diam?"

Dengan cepat Zean menganggukkan kepalanya.

"Tuh lihat sendiri, punya mata kan?" Ucap Dira seraya melempar handphone-nya kearah Zean dan mengenai wajah lelaki itu.

Zean mengambil handphone itu seraya mengelus dahinya yang terkena handphone tadi.

Ia melihat kearah Dira yang tengah duduk membelakanginya lalu ia kembali melihat kearah handphone itu, ia membuka handphone itu yang ternyata sudah berada dikontak seseorang yang nomernya tidak disimpan, ia membulatkan matanya saat melihat room chat mereka berdua, jadi ini alasan kenapa Dira akhir-akhir ini berubah jadi nomer tak dikenal ini penyebabnya pikirnya.

Siapa dia?kenapa dia bisa mendapatkan momen setiap ia bertemu dengan Oliv dan orang itu sangat pintar sekali memotret seakan-akan hanya kamu berdua, padahal ia selalu bertiga dengan Calvin.

"SIAL!"

"ARRGHH!"

"PRANG!"

Zean melempar handphone itu hingga membuatnya pecah, lalu ia memeluk tubuh Dira dari belakang.

"Sayang, aku gak bermaksud"

Dira melepas tangan Zean yang ada diperutnya.

Zean menghela napasnya, lalu ia memutar tubuh Dira agar menghadap kearahnya, dapat ia lihat wajah Dira yang sudah basah dengan air mata.

"Sudah ngapain aja kamu sama dia?" Tanya Dira berusaha tenang walau air matanya terus menerus keluar.

Zean menggelengkan kepalanya, lalu tangannya terangkat untuk menangkup pipi Dira "gak sayang, aku gak ada ngapa-ngapain sama dia"

"Kejadiannya gak seperti itu, aku ceritain ya?kamu mau kan dengerin penjelasan aku?" Ucapnya seraya menghapus air mata Dira.

Dira menepis kasar tangan Zean Yang ada pipinya "gak usah pegang-pegang najis!"

Tangis Dira semakin pecah saat Zean memeluknya, ia memberontak minta pelukannya dilepas.

"Maaf, maafin aku itu semua hanya salah paham sayang, aku gak ada niatan buat ngeduain kamu, itu semua hanya akal-akalannya saja"

The Cold CEO Is My HUSBAND (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang