Hai!
Aku lagi candu lanjutin cerita ini harap maklum yaa
Hehe happy reading!°○°○°○°
"Oke tinggal 2 kotak setelah itu benda sialan ini akan berhenti"
Suara Han yang beradu umpatan dengan Haechan terdengar lewat layar tv di ruangan Black team. Waktu terus bergulir, 6 dari 8 kotak berisi pertanyaan dari benda silinder yang menggemparkan seluruh markas sudah mulai ditangani.
"Han Jisung, berapa waktu yang kita punya?"
"Tiga-- tidak, kita hanya punya 2"
"Baiklah kita punya waktu 20 menit"
"Aku bilang 2 menit, sialan. Kalian ini tuli?!"
"Kau bercanda bajingan?! Kalau begitu clear area!"
"Aku sudah berusaha hidup dan mati menyelesaikan 6 pertanyaan dan kau seenaknya menyuruh clear--"
"Bajingan, berisik! Pertanyaannya muncul"
"Everyone loves my red beauty, but they are afraid to touch me. What the hell is this?! Pertanyaan tidak berguna"
"Blood?"
Haechan menyerit. "Kenapa juga harus darah?"
Han mengendikkan bahunya tak acuh. "Ya berwarna merah dan orang takut untuk menyentuhnya. Aku takut menyentuh darah"
"Dasar bodoh"
"Sebuah riddle. Mereka serius untuk mempermainkan kita"
"Cepatlah kawan, aku tidak bisa mengandalkan otak udang milik Peter. Jean Lee gimme the answer!"
"Roses"
"Iyaa baiklah nanti kalau kau bisa menjawabnya, aku belikan mawar seperti yang--"
"Kau banyak sekali bicara, Jean bicara soal jawabanmu brengsek"
Haechan mendesis sinis pada kawan dismpingnya. "Kau ini sangat emosian sekali, baiklah 'Roses' " ucapnya ogah ogahan namun berubah semangat tatkala satu dari kotak yang masih terkunci terdengar terbuka.
"Berhasil! Tinggal satu lagi"
"Kita tidak punya banyak waktu tersisa"
"Are you afraid of death??"
"Kau bercanda? Tentu saja tidak! Aku tidak akan mengambil pekerjaan menyusahkan ini jika aku takut mati"
"Kotaknya tidak terbuka"
"10 detik tersisa, jujur saja kalau kau takut mati bajingan!"sudut Hyunjin sambil menggebrak meja penuh gemas.
"Haresh" itu Jeno,