White Lily

191 20 0
                                    

Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan selama berjam-jam akhirnya rampung juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan selama berjam-jam akhirnya rampung juga. Dewan komisaris hingga para pemegang saham Hwa-il corp bahkan sudah berpamitan meninggalkan perusahaan. Begitupun dengan Ketiga Board Of Director tampan mereka yang sudah masuk kedalam ruangannya.

Rapat tahunan yang digelar kali ini berjalan cukup alot. Laporan atas pembukuan keuangan perusahaan yang menunjukkan penurunan hingga anggaran lain yang diperkirakan akan mengalami titik defisit di awal tahun depan. Hal itu sukses memancing amarah beberapa pemegang saham lain hingga mendesak untuk menarik beberapa investasi mereka.

Beruntung dewan komisaris dan jajaran direksi yang ada bisa mengendalikan suasana yang hampir meledak saat itu. Walau sebenarnya peran Lee Jeno lah yang paling disulitkan disini.

Pria bermata sipit itu bahkan sudah bisa memprediksi, bahwa dirinya tidak akan memiliki waktu untuk sekedar pulang ke rumah. Ia juga bisa jamin banyak jam tidurnya yang akan terpapas habis sebab lembur dikantor. Walaupun ia adalah manusia yang gila kerja, tapi memutar otak dibawah tekanan juga bisa membuatnya menggila.

"Hhhh" hela nafas berat terdengar mengisi kekosongan pantry kantor yang sepi.

Diraihnya sebungkus kopi instan dari dalam kabinet kitchen set dan menuangkannya kedalam cangkir. Bibirnya kembali mengatup dan terdiam tenang seperti biasa. Lalu kembali bergerak menuangkan air dingin kedalam teko dan menyalakan kompor untuk menunggunya hingga mendidih.

Sejalan dengan waktunya menunggu, pria kelahiran april itu memilih menyandarkan tubuh kekarnya pada dinding. Mata tajamnya lalu menatap lurus kesembarang arah. Namun otaknya kembali melanglangbuana pada kejadian yang lalu. Dimana tanpa sadar membuat rahangnya mengeras dengan sorot mata yang lebih dingin dari biasa.

Saat itu tepat dua minggu lalu. Saat mata elang Jeno menangkap banyak sekali kubangan darah. Serta telinga yang tak luput mendengar banyak sekali erangan kesakitan.

Iya..

Dua minggu lalu di pelabuhan peti kemas New York

Dor! Dor!

Dor! Dor!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who can find me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang