41. CUDDLE

2.2K 143 10
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

Kertas HVS yang di pegang haerin kini tak terbentuk lagi, bahkan kaleng soda yang ia pegang pun ikutan ia remas hingga tak terbentuk lagi layaknya galeng pada umumnya.

Para karyawan dan juga anak buah yang lain menunduk ketakutan melihat benda tak berdosa itu hancur dengan mudah di genggaman seorang kang haerin.

Sang istri hanya mampu mengelus bahunya yang mungkin bisa membuat amarahnya sedikit mereda dan tidak membuat orang-orang takut.

"Tenanglah... Minji pasti masih ingat bahwa dia memiliki istri di rumah. Dan Hanni pasti telah memberi minji peringatan agar dia tak berpaling darinya" kata-kata penenang pun ia lontarkan agar haerin lebih tenang.

Wajah haerin memerah karena menahan amarah, kini ia mencoba untuk tak maju dan menghajar pria yang dengan terang-terangan menyentuh sang sahabat layaknya wanita murahan yang mau mau saja di sentuh.

Minji sama halnya dengan haerin yang risih di sentuh seperti itu. Dia tak pernah bahkan seumur hidupnya ini tak terpikirkan akan di pegang-pegang oleh seorang pria dengan berlebihan seperti ini.

Ia sudah mengatakan pada sang partner agar tak terlalu menyentuhnya karena risih tetapi seakan tuli, pria itu semakin berani untuk mendekatkan dirinya pada tubuh minji dengan tangan yang beberapa kali menyentuh hak Hanni di tubuh jakung itu.

"Harus ekstra sabar dan hati-hati. Pria ini memang cabul, pantas saja banyak yang ia buat hamil di bar milikku!" Batin minji menahan Geramannya

"Oke,,, ah satu take lagi ya" ucap sang fotografer membuat minji mengucapkan banyak rasa syukur karena penderitaannya akan selesai.

"Oke jeongwoo-shii, bisakah anda mengganti posisi anda. Anda bisa memegang dagu nona minji dan tangan satunya di pinggangnya?"

Jeongwoo tersenyum senang lalu menuruti sang fotografer itu untuk memegang dagu minji dan juga pinggang itu.

"Nona minji bisa menatap kesini saja, tangan kanan anda lebih baik di letakan di ceruk leher jeongwoo" ucap sang fotografer lagi membuat minji mau tak mau melakukan hal itu.

Pose kali ini lebih intim membuat dada minji mau tak mau bertemu dengan dada jeongwoo yang hanya memakai kaos oblong yang tipis.

Senyum manis tercipta di bibir pria itu menyadari posisi ini.

Sedangkan haerin memilih memeluk sang istri dan menyembunyikan wajahnya di leher yang tengah ia peluk.

"Hikss... Sayang~ ini sangat menakutkan... Aku merinding dibuatnya" eluh haerin pada sang istri.

Danielle di buat heran dengan kelakuan haerin yang lain daripada yang lain. Jika menonton film horor atau bunuh-membunuh, ia tak takut sama sekali dan tak pernah memberi ekspresi pada film itu. Tapi kali ini ia menangis hanya karena melihat minji yang sedang di potret dengan seorang pria.

Setelah selesai dari acara penyiksaan bagi haerin dan minji, kini haerin mendekati sang sahabat dan memeriksa seluruh tubuhnya takut bahwa ada yang lecet.

"Rin! Merinding rin!" Pekik minji memeluk lengan haerin.

Danielle menatap heran pada kedua orang itu, ia bukan cemburu, tetapi bingung karena keduanya sama-sama merinding hanya karena sebuah pemotretan.

Dan haerin mengangguk membenarkan perkataan minji, dengan tangan gemetar ia mengambil beberapa tisu basah dan langsung mengelapnya di tubuh minji yang mungkin di sentuh pria Jahanam tadi.

"Jangan sampai ada bekasnya ji. Sumpah aku liat senyum dia pas nyentuh kamu aku merinding dibuatnya. Benar-benar jabul tu orang!"

Minji mengagguk membenarkan perkataan haerin, untungnya saja penyiksaan ini hanya sekali di lakukan dan tak akan pernah lagi di lakukan.

I LOVE YOU MAFIA || BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang