18. JADI ANAKKU MAU?

1.3K 97 1
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.


Keesokan harinya~
Minggu 08:17

Keadaan berbalik setelah kejadian semalam berlalu. Minji sekarang kembali menjadi dirinya yang datar dingin dan kejam membuat Hanni Kembali ketakutan tak seperti semalam.

"Kau ingat kan jaminannya?!" Bentak minji berdecak pinggang menatap nyalang pada Hanni

Hanni dengan ragu mengangguk sambil mencengkram tangannya sendiri karena takut.

Minji memperlihatkan foto yang diambil semalam oleh mata-matanya yang mengikuti Hanni diam-diam. Ia memperlihatkan foto itu di layar lebar menggunakan infokus dikamar mereka, dan Hanni duduk di tepi kasur menghadap langsung ke foto-foto itu.

"Apa-apaan ini?!... Kalian berciuman?!! Setelah apa yang kita lakukan kemarin sore?!?!!" Marah minji

"T-tidak-

"Lalu ini apa?! Bukan ciuman?!" Potong minji

"S-semalam... Yunjin menyatakan perasaannya padaku. D-dan dia- m-menciumku" jawab Hanni

"Oh... Kau menerimanya dan kalian pun berciuman, gitu?!" Tuduh minji

"A-aniya... A-aku tak menerima perasaannya. Dia menciumku juga karena tak sengaja" elak Hanni

"Cih! Mungkin jika tak ada mata-mataku disana sudah dipastikan kalian akan melakukan yang lebih dari sebuah ciuman!"

Hanni menggeleng kuat karena tuduhan itu, yunjin tak mungkin akan melakukan hal serendah itu.

"Jadi kau ingat jaminannya kan?!" Hanni mengangguk

Minji mengeluarkan sebuah belati tajam dari belakang sakunya membuat gadis didepannya meneguk ludahnya kasar.

"Hari ini kau tak ada kegiatan kan?" Tanya minji mendekati Hanni dan berjongkok didepan gadis itu

Hanni mengangguk membuat senyum tipis tercipta di bibir tebal minji. Dan itu membuat Hanni ketar-ketir karena sangat tau arti senyuman milik suaminya.

Hal selanjutnya yang dilakukan minji ternyata diluar dugaan Hanni. Hanni membelak kaget ketika minji menggores jari-jarinya sendiri dengan belati itu.

"J-jangan...." Gadis kelinci itu memang mengambil jurusan kedokteran dan pastinya tidak akan asing dengan hal seperti ini. Tetapi..... Ini lain cerita..

"Jiii~" Hanni memberanikan diri memegang lengan minji agar berhenti melukai jari-jarinya

Minji mendongak menatapnya, hanni menggeleng-gelengkan kepalanya tanda gadis itu itu tak ingin dirinya melukai diri sendiri. Air matanya mulai membendung dan jika gadis kelinci itu berkedip bisa dipastikan berlian indah itu akan jatuh.

"Haerin mengatakan padaku bahwa jangan pernah menyakiti dirimu- tapi itu membuatku sedikit sakit hati- karena dia lebih menyayangi mu daripada aku!. Aku melukai jari-jariku, bukan hatiku. Jadi jangan khawatir. Yang harus kau khawatirkan adalah dirimu sendiri" tatapan minji masih sama, datar tanpa ekspresi, ia menatap mata Hanni yang berair "dirimu yang melukai hatiku"

"Maaf..." Hanni menunduk dengan air mata yang sudah mengalir membasahi jari-jari panjang minji yang terluka

"Aku sakit hati bukan karena aku mencintai dirimu. Tetapi hatiku sakit karena kau sebagai istri tidak menghargai diriku sebagai suamimu. Sekarang akulah yang lebih pantas atas dirimu dibandingkan orang lain. Tolong hargai aku sebagai suamimu"

"Ka-kalau begitu... H-hargai a-aku juga hiks... Sebagai istrimu... Hiks hiks... Aku istrimu, b-bukan mangsamu" jawab Hanni masih dengan tertunduk

Minji terdiam, ia mengangguk dengan perkataan istrinya itu. Tapi mau bagaimana lagi, dari dulu ia memang seperti ini.

I LOVE YOU MAFIA || BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang