20. OBAT UNTUK MINJI

1.4K 87 1
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

"Bisakah kau membuka bajumu saja?! Ini menghalangi rasa hangat dan empuknya!"

"Aku mau mimik!!"







"K-kim- ck! J-jangan bergerak!!" Hanni menampol kepala minji

"Hmm... aku menemukannya!" Ucapnya lalu lanjut dengan kegiatannya lagi yaitu mendusel duselkan wajahnya di dada Hanni

"Menemukan ap- ishhh! Kubilang jangan banyak bergerak!" Kesal Hanni karena minji membuat kedua melonnya bergerak-gerak

"Hm?... Tentu saja menemukan obat penenangku. Aku tidak merasakan takut saat menyentuh langsung tubuhmu" ucap minji dan melanjutkan kegiatan tadi

Hanni membeku sebentar. Gadis jakung didepannya benar, ini hujan deras dan ia sedari tadi tidak mendengar ataupun melihat minji berteriak ketakutan. Apa yang dikatakan oleh suaminya memang benar? Tapi... Bagaimana bisa?

Hanni sebenarnya merasa risih dengan apa yang dilakukan oleh minji padanya. Tetapi ia tidak melarang dan memarahinya saat minji dengan kasar merobek baju tidurnya dan melakukan hal ini. Ia sendiri bingung kenapa tidak melarang dan melawannya dan hanya menerima saja dengan lapang dada. Mungkin karena minji hanya memeluknya tanpa busana lagi.

Saat itu juga seluruh lampu kembali menyala di rumah minji, semua orang diluar terlihat senang dan bisa kembali bekerja seperti biasa dan melakukan aktifitas mereka dengan lancar karena sudah bisa melihat dengan jelas. Tapi tidak dengan kedua pasangan suami istri ini. Mereka sama-sama membatu karena bisa saling menatap dengan jelas dan juga bisa melihat posisi keduanya.

Seluruh tubuh Hanni langsung panas dingin karena melihat langsung manusia lucknut yang sedang asik mendusel duselkan wajahnya di dadanya. Ia tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi padanya dan dirasakannya.

Sedangkan si pelaku yang membuat melon Hanni bergerak-gerak hanya tersenyum konyol menampilkan deretan gigi dan gummy smile nya. Ia memundurkan kepalanya sebentar untuk mengatakan ',sorry' lalu kembali menduselkan kepalanya lagi.

"Sakit Kim.... Tolong mengertilah..." Lesuh Hanni

Minji mengangguk, ia beralih menyusupkan wajahnya diantara dua melon empuk itu tanpa bergerak-gerak lagi.

"Kalau begitu puk puk kepalaku.... Agar aku bisa tidur dan tidak ketakutan" tentu dengan senang hati Hanni melakukannya daripada harus mengomelnya karena bergerak-gerak

"Adu bapak sama mama nya masih berlaku kan? Untuk besok?" Tanya minji sebelum ia benar-benar akan tidur

"Tentu! Kau telah menghina papa kucingku!" Minji tersenyum diantara dada Hanni

"Baiklah. Aku juga tidak rela kau menghina Daddy maungku!" Balas minji membuat Hanni terkekeh kecil

"Sama-sama spesies kucing ternyata. Tidurlah bayi besar!" Hanni tidak hanya mengusap dan menepuk-nepuk kepala minji sekarang. Tetapi ia memeluk kepala minji juga memperdalamkan kepala besar itu di dadanya karena rasa hangat yang menjalar ke seluruh tubuh mereka

Plak plak

Lampu dikamar pun padam karena Hanni.

"Aku mendapatkan obatku!"

"Aku menemukan obat untuk penyakitnya!"

~~~~~~~

Keesokan harinya~

"Ayo cepetan Hanni! Aku bisa terlambat nanti!" Ucap Danielle yang merasa khawatir

"Hmm.. mul... Mulutkhu penwhh... Dann..i hmm" ucapnya dengan susah payah karena roti telah memenuhi mulut kecilnya

I LOVE YOU MAFIA || BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang