49. Problem||

971 111 9
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

"Minji kamu bandel banget sih di bilangin! Udah istirahat aja aku bisa ke kampus sama haerin!"

"Aaa~ aku ingin mengantar mu dan memberi mu semangat.... Aku udah sehat kok, ketua mafia mana ada yang cupu kek gini" rengek minji menggoyang-goyangkan lengan Hanni bak anak kecil yang merengek

Sampainya didepan mobil, Hanni menatap tajam pada minji agar melepaskan pegangannya tetapi minji menggeleng keras tanda tak mau.

"Aku akan pergi Kim minji... Lepaskan aku!" Ucap Hanni yang semakin merasa jengkel dengan minji yang terus-terusan merengek untuk ikut.

"Gimana sih kamu?! Suami mau nganter dan beri semangat kamu malah nolak. Aku tuh berusaha baik sama kamu jeon Hanni-shii" jelas minji agak sedikit naik intonasi suaranya agar Hanni mau

"Yaudah nanti yang jemput aku itu kamu, tapi di antar sama haerin titik!" Jelas Hanni membuat minji memajukan bibirnya dua centi

Jelas ekspresi itu membuat Hanni ingin sekali mencabik-cabik wajahnya karna tak mengerti bahwa dirinya menghawatirkan keadaan manusia keras kepala seperti Kim minji ini.

"Plis tolong Kim minji, kamu ngga seneng aku bakalan wisuda secepatnya?" Tanya Hanni

"Yudah diam di rumah dulu sampai sembuh, kamu bisa jemput aku ntar tapi diantar haerin." Jelas Hanni membuat minji berpikir sebentar

Melihat itu Hanni mengusap lengan minji seraya berkata, "kesehatan mu lebih penting untuk kudengar Kim, jangan membantah, nne?" Lanjut Hanni berucap dengan lembut

Minji mengangguk pasrah lalu melepaskan tangan Hanni yang sedari tadi ia pegang dengan terpaksa.

Hanni tersenyum tipis melihat minji telah melepaskannya walaupun jelas tercetak kesedihan yang lucu di wajahnya itu.

Cup

"Istirahat yang cukup my baby" ucap Hanni lalu masuk kedalam mobil setelah mengecup pipi minji.

Minji masih membatu ditempat karena mendapatkan kecupan manis di pipinya.

"Wow... Haha... Tak ku sangka bahwa narkoba yang dia berikan lebih membuatku serasa terbang di angkasa haha" minji tersenyum salting Seraya memegang pipi kanannya dengan Tatapan tak percayanya

Minji menatap mobil yang membawa istrinya sambil tertawa tak percayanya. "Haha... My baby.. aaa~ kiyowo my wife~" minji berjalan dramatis kedalam rumah tanpa melepaskan tangannya yang berada di pipinya

~~~~

~~~~~

"Apa itu haha... Apa dia sadar dirinya telah berubah hahah" haerin tertawa kecil saat mengingat kembali kejadian beberapa menit yang lalu

Hanni ikut tertawa kecil, "entahlah.... Dia jadi agak berbeda dari biasanya... Aku harap itu bisa membuatnya berubah menjadi lebih baik lagi"

Haerin mengangguk dengan senyum tipisnya. Mengingat itu ia jadi bersyukur karena minji mendapatkan pawang yang pas hingga bisa membuatnya berubah perlahan-lahan.

"Ah haerin-aa, bagiamana dengan Danie? Apa dia belum memberi tanda-tanda akan melahirkan?" Tanya Hanni saat teringat akan sahabatnya

"Danielle? Karena dia merengek ingin tinggal bersama orang tuanya aku mengizinkannya untuk tinggal bersama orang tuanya. Dan mungkin dia akan melahirkan dua bulan lagi- ah tidak, pasti tinggal sebulan" jawab haerin dengan semangat, senyumnya yang manis membuat Hanni ikut tersenyum karena tertular akan kabar yang baik itu

I LOVE YOU MAFIA || BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang