51. Ipar Adalah Maut?

901 113 18
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.
.

"Bagaimana? Sudah di temukan dua pasangan itu?" Tanya minji pada Rei yang sibuk dengan komputernya didepan.

"Sudah!" Rei membaca biodata kedua pasangan itu dengan seksama diikuti oleh minji.

"Bukankah tempat wanita itu bekerja di perusahaan mu Kim?" Tanya Rei diangguki minji dengan cepat.

"Aku akan memanggilnya sekarang juga. Sebentar" Rei mengangguk mengizinkan minji untuk menghubungi karyawannya untuk menanyakan wanita itu.

"Halo?"

"........."

"Iya saya mau kamu kirimkan nomor telepon ob kita yang bernama Jo seohyun padaku segera. Beserta alamat rumahnya"

"......."

"Saya butuh secepatnya. Hm, cepatlah" minji langsung mematikan panggilannya dan kembali menatap Rei.

"Sudah?" Minji mengangguk.

"Apakah Danielle sudah bisa menceritakan apa yang terjadi padanya?" Tanya minji kepo.

"Belum, kata Bae ia sudah berusaha dan dibantu juga oleh orang-orang terdekat Danielle untuk menanyakan bagaimana kejadian itu, tetapi ia masih belum bisa menceritakannya. Kehilangan anak membuatnya terpukul dan tak dapat mengontrol emosinya jika ditanya soal kejadian itu" jelas Rei diangguki minji.

"Katakan pada Bae dan yang lain untuk tidak lanjut menanyakan kejadian itu lagi padanya. Biarkan ia menerima semua itu dulu. Itu bisa menjadi sebuah trauma untuknya" jelas minji diangguki Rei yang segera menghubungi Bae.

Ting.

Minji yang mendapatkan pesan berupa nomor telepon dan alamat rumah pekerja ob nya segera menelfon wanita itu.

Panggilan pertama tak diangkat, membuat minji kembali menelfonnya dengan sabar.

Rei yang sudah selesai menelfon Bae mengerutkan keningnya saat melihat minji masih menelfon wanita yang sedang mereka cari.

"Tidak di angkat. Ayo ke rumahnya" minji pergi uluan membuat Rei mengangguk dan mengikutinya dari belakang.
~~~~~
~~~~~

~~~~~
~~~~~

"Siapkan uang. Aku ngga mau buang-buang waktu disana jadi kita bayarin dia aja biar bisa kasih informasinya" jelas minji diangguki anak buahnya.

"Ji bawa mobil. Aku mau mencari informasi gadis itu" ujar Rei membuat minji menatapnya malas.

"Yaudah siniin kuncinya. Kau harus bangga karena kapan lagi seorang Kim minji menyetir untukmu"

Rei hanya bisa memutar bola matanya malas mendengar ucapan minji yang berlebihan itu.

Dalam perjalanan, keduanya hanya diam karena sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Hingga 20 menit kemudian akhirnya mobil milik Rei terparkir didepan halaman rumah sederhana yang agak jauh dari perkotaan.

Minji turun duluan diikuti Rei di belakangnya dengan koper hitam sedang dan tablet ditangannya.

Tok

"Eh?.. ngga dii kunci?" Heran minji yang baru sekali mengetuk, pintu sudah terbuka perlahan.

"Ketuk saja lagi, tidak sopan main masuk aja" ceramah Rei membuat minji menatap pintu itu datar.

"Iya iyaa" minji kembali mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu itu, tetapi belum mengetuk, suara dari dalam rumah membuat minji dan Rei saling menatap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I LOVE YOU MAFIA || BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang