4. PUNYA RUMAH BARU

1.3K 129 11
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

"Apakah cukup nona Kim?" Tanya seorang pria paruh baya yang duduk di kursi kebesarannya, ia menggunakan seragam polisi yang penuh dengan lencana lencana yang penuh di seragamnya itu

Minji mengangguk dengan senyum manisnya,

"Lebih dari cukup. Senang bekerja sama dengan anda pak, jika ada yang melarikan diri lagi, aku siap membunuh mereka" ucap minji, ia melempar sembarangan koper yang penuh dengan uang pada haerin di belakangnya

Haerin menatap datar kearahnya, untung ia dengan cepat menangkap koper itu.

"Baiklah. Kami pamit, ingat jaminannya" kepala polisi itu mengangguk mempersilahkan minji beserta anak buahnya pergi

"Langsung pulang, aku sudah sangat kelaparan" supir itu mengangguk dan menjalankan mobilnya

"Uangmu sudah banyak semakin banyak saja, tidak berniat membaginya?" Minji menoleh kearah haerin

"Hm, besok kita ke panti. Aku ingin membaginya pada anak-anakku" haerin mengangguk

Minji membuat panti asuhan untuk anak-anak yang tak memiliki orang tua, keluarga dan rumah. Ia bahkan menyekolahkan mereka hingga ada yang sudah sukses. Ada yang telah menjadi dokter, pilot, pengacara, koki, guru, dan lainnya. Mereka sangat berterima kasih kepada minji karena telah mengubah hidup mereka lebih baik lagi. Minji tidak peduli berapa banyak uang yang akan dia keluarkan untuk anak-anak itu, yang penting mereka selalu mengingat minji jika dia membutuhkan pertolongan. Tanpa merasa lelah, ia akan selalu menyuruh anak-anaknya untuk selalu berdoa dan percaya kepada Tuhan, walaupun mereka ada yang berbeda keyakinan. Mereka juga adalah alasan minji untuk hidup dan terus berjuang.

"So... Kapan kau akan memberikanku ponakan, kang haerin-shii?" Tanya minji

Haerin berdecak kesal, kenapa juga nona Kim ini bertanya seperti itu. Kalau bukan teman mungkin haerin sudah akan memukul wajah sok dingin temannya itu.

"Jadi kapan aku bisa memukul mulutmu itu? Mulutmu sudah bisa membawamu ke neraka minji bangsat!" Kesal haerin

"Kkkkk... Santai saja... Aku jadi takut padamu, sedikit" ucap minji dengan gaya tangan 🤏🏻

Karena tidak ingin memperbesar rasa kesalnya, haerin memilih untuk memejamkan matanya, ia lebih memilih tidur daripada mendengar bacotan minji.

"Bayangkan kang haerin... Istrimu mendesah nikmat karena hentakanmu- aku yakin ia akan sangat panas dan nikmat. Mungkin ia akan memintamu untuk tidak mengampuninya"

Emang dasar teman lucknut. Haerin berusaha membuang pikiran negatifnya malah ia membuatnya semakin menjadi untuk berpikiran kesana-kemari. Sedangkan minji tersenyum puas melihat temannya yang sudah berkeringat tapi masih bersikeras untuk memejamkan matanya dan tak peduli dengan godaannya.

Haerin benar-benar termakan oleh godaan iblis gila yang tak lain adalah minji. Ia sudah membayangkan bagaimana istrinya menikmati sentuhannya, dan memintanya untuk tak berhenti. Bahkan bayangan² istrinya yang menggoda dan berkeringat telah ada di dipikirannya.

"Nona minji sangat keterlaluan, saya yakin pikiran nona haerin sedang tidak baik-baik saja, saya penasaran apa yang akan dilakukannya" batin sang supir yang dari tadi mendengar pertikaian dari dua anak muda di belakangnya itu

Setelah lama menempuh perjalanan ke rumah, akhirnya mereka sampai. Haerin Sampai memanjatkan rasa syukur pada Tuhan karena akhirnya ia tidak akan mendengar godaan minji yang tak ada habis-habisnya dari tadi. Tapi itu masih belum bisa membuat pikiran kotornya hilang.

Minji keluar dari mobilnya dan mendekat kearah haerin,

"Tolong siapkan makanan untukku, aku ingin makan mie instan saja" pelayan di depan pintu itu mengangguk dan pergi melaksanakan tugasnya

I LOVE YOU MAFIA || BBANGSAZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang