Bab 7 🔞

621K 3.7K 152
                                    

Seakan baru tersadar dengan apa yang Bella lalukan, Varo mencoba melepaskan belitan tangan Bella pada lehernya. Namun, entah kenapa sangat sulit.

"Bella, apa-apaan kamu!"

"Cium sayang" bisik Bella yang tak sadar jika laki-laki yang coba ia cium bibirnya adalah Varo.

"Bella stop" Sedikit paksa Varo berhasil melepaskan belitan tangan Bella. Seketika Varo langsung melayangkan tatapan tajamnya pada Bella yang kini memandangnya sayu. Saat Varo sudah berbalik pergi tiba-tiba Bella menahan dengan menarik ujung bajunya.

Bella sendiri seperti tak kehabisan akal. Entah mendapat kekuatan dari mana Bella berhasil mendorong tubuh Varo hingga jatuh ke atas kasur.

Bella melangkahi tubuh Varo lalu duduk di atas perut laki-laki itu. Sambil menggigit bibir bawahnya tangan Bella terulur untuk mengelus wajah dan dada Varo.

Varo baru saja mencoba menyingkirkan tubuh Bella dari atasnya saat dengan tiba-tiba tangan Bella bergerak meremas penisnya yang masih terlapisi celana. Seketika geramam Varo terdengar berat. Kepalanya mendadak berdenyut sakit menghadapi tingkah Bella saat ini.

"Aku puasin pake mulut. Tapi nanti gantian, ya, yang" ucap Bella entah siapa yang kini ia bayangkan, namun Bella bergerak turun hingga kini ia duduk di atas paha Varo. Lalu dengan tiba-tiba menarik turun celana dan celana dalam Varo dengan mudahnya, hingga penis laki-laki itu yang masih tertidur terlihat jelas dihadapannya.

Varo tadi sempat minum tapi tak sampai mabuk. Namun kini efeknya ia seakan tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri. Varo malah kini seakan menunggu apa yang akan Bella lakukan padanya.

Dengan tatapan sayunya Bella melirik sekilas ke arah Varo sebelum
memasukan penis Varo kedalam mulutnya, hingga suara desahan Varo terdengar berat oleh Bella. Seperti ahli lidah Bella mulai membelit penis Varo dan menghisapnya seperti permen lolipop. Hisapan Bella berhasil membuat penis Varo perlahan bangkit.

"Bella, stop!" Kata yang hanya Varo ucapkan tanpa ada tindakan untuk mencegah. Wajah Varo sudah memerah, ia berperang dengan batinnya namun ini semua terasa sangat nikmat. Apalagi sudah cukup lama ia tidak merasakan pelepasan.
Varo menumpukan tubuhnya menggunakan siku untuk melihat bagaimana mulut dan tangan Bella mempermainkan penisnya. Wajah Bella sudah memerah, kepala Varo semakin berdenyut saat melihat bagaimana mulut mungil Bella berusaha menampung masuk seluruh penisnya.

Otaknya seakan berkhianat dengan tubuhnya sendiri. Varo malah mengoyangkan pinggulnya hingga penisnya menyodok mulut Bella hingga tenggorokan sampai membuat Bella terlihat kewalahan menampung penisnya. Varo merapikan rambut Bella yang berantakan mengusap peluh Bella yang mengalir di dahi gadis cantik itu. Tak pernah Varo bayangkan sebelumnya mulut yang biasa mendebatnya kini malah memberikan kenikmatan pada penisnya.

Diantara perang batinnya, kenikmatan yang kini ia rasa mengalahkan logikanya. Baiklah untuk satu kali ini saja biarkan Varo menikmatinya. Varo ikut menggerakan pinggulnya mencari kenikmatannya sendiri.

"Shh... Bella... Ahhh... Enak!"

Mendengar erangan laki-laki yang kini sedang ia manjakan membuat Bella semakin bersemangat bergerak mengulum kejantanan besar itu. Karena mulutnya tak bisa menampung seluruhnya, tak hilang akal tangan Bella membantu dengan memberi pijatan-pijatan pada pangkalnya.

"Bella ahh..." Beberapa menit berlalu Varo merasa puncaknya akan segera ia raih. Varo menahan kepala Bella hingga ia merasa penisnya menyentuh ujung tenggorokan gadis itu lalu Varo mengerang panjang saat pelepasan itu tiba, cairannya menyembur kuat ke dalam mulut Bella yang seketika membuat Bella tersedak.

Varo menghempaskan kepalanya dengan kasar ke arah bantal. Dengan nafas masih memburu bisa Varo lihat bagaimana Bella mencoba menelan semua cairannya. Jakun Varo sampai naik turun melihat itu.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang