Bab 22 🔞

312K 2.3K 68
                                    

Warning aja ada sedikit gue selipin adegan esek-esek!

****

Setelah melambaikan tangannya ke arah Andre yang tadi pergi bersamanya menuju parkiran, dengan langkah riang Bella kini berjalan menuju tempat dimana mobil Varo terparkir. Bella masuk lalu menghempaskan bokongnya di kursi samping kemudi. Sebelum memasang sabuk pengaman ia mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir Varo, hal yang akhir-akhir ini selalu ia lakukan.

"Enak, bibir kamu rasa strawberry" ujar Varo yang merasakan sisa rasa strawberry kini menempel di bibirnya akibat kecupan yang Bella berikan. Rasa strawberry itu berasal dari lipbalm yang Bella pakai.

"Om suka?" Tanya Bella yang tentu saja Varo balas anggukan kepala.

"Suka, yang ada di diri kamu semuanya Om suka" balas Varo membuat Bella yang mendengarnya sedikit salah tingkah. Siapa yang hatinya tak berbunga-bunga mendapat ucapan seperti itu dari seorang pria terdekatnya.

"Manis banget sih pacarku" ucap Bella dengan gemas menggigit punggung tangan Varo yang membuat pria itu langsung meringis kesakitan.

"Cium dong sayang, jangan digigit!" Pinta Varo yang langsung Bella turuti. Tapi Bella hanya berani memberikan kecupan singkat di bibir Varo karena Varo harus fokus menyetir.

"Loh kita mau kemana?" Tanya Bella, ia baru menyadari jika mobil yang Varo kendarai berbelok, padahal untuk sampai rumah mobil ini hanya perlu berjalan lurus.

"Temenin Om cukur dulu" balas Varo, menoleh sekilas ke arah Bella.

"Kenapa dicukur, aku suka rambut Om gondrong" ujar Bella, "Makin ganteng dan seksi" tambah Bella, tangannya terulur mengelus rambut Varo yang memang sudah mulai gondrong, tapi Bella menyukainya. Rambut Varo sangat lembut, Bella suka mengelusnya.

Selain itu rambut Varo juga selalu menjadi salah satu sasaran remasan tangannya ketika ia melampiaskan kenikmatan disetiap permainan panas mereka.

"Jangan dipotong, ya!" Pinta Bella yang tanpa pikir panjang langsung Varo turuti.

"Oke!" Balas Varo.

"Ya udah, Om mau ajak kamu ke suatu tempat" ucap Varo, lagipula ia sudah terlanjur berbelok.

"Kemana?" Tanya Bella, antusias.

"Nanti kamu tau sendiri" balas Varo. Bella yang tak puas mendengar jawaban Varo terus mencecar pria itu untuk menjawab kemana tujuan mereka tapi tentu saja Varo memilih tetap bungkam membiarkan ocehan Bella mengisi perjalanan mereka.

Setelah perjalanan yang memakan waktu tak terlalu lama, mobil yang Varo kendarai mulai memasuki sebuah komplek perumahan yang terbilang mewah. Sisi kanan kiri jalan yang mereka lewati berjejer rumah-rumah mewah dan megah.

Sampai akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah yang pagarnya menjulang tinggi. Tanpa diminta pagar dibuka oleh seorang pria yang sepertinya penjaga rumah ini. Varo kembali menjalankan mobilnya masuk melewati pagar, hingga kini kendaraanya tersebut sudah terparkir di halaman samping rumah tersebut. Kemudian Varo mengajak Bella untuk keluar dari mobil.

"Ini rumah siapa?" Tanya Bella. Mengikuti Varo yang berjalan menuju pintu utama.

"Rumah Om" balas Varo, tangannya membuka pintu dengan kunci yang ia bawa lalu mempersilakan Bella masuk terlebih dahulu.

Bella melangkah masuk dengan pandangan tak berhenti memindai ruangan sekitar. Rumah ini sangat mewah dan juga besar, hampir sama dengan rumah kedua orangtuanya. Tapi bedanya rumah orangtuanya selalu terasa ramai hidup meski tak banyak orang yang tinggal disama. Sedangkan rumah ini, meskipun terisi dengan segala furnitur dan perabotan seperti rumah kebanyakan, Bella merasa ada yang berbeda. Terlalu hening, seperti tak pernah ada tanda-tanda kehidupan.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang