Om Varo [21+]

Bab 21

Seperti yang pernah Varo janjikan, Bella akan ia ajak pergi touring bersama komunitas motornya. Pagi-pagi sekali Varo dan Bella sudah bersiap, setelah sarapan mereka akan pergi ke tempat yang dijadikan sebagai titik kumpul. Sebelum pergi Bella kembali memastikan penampilannya. Semua yang menempel ditubuhnya kini serba baru, kemarin lusa Bella membeli semuanya secara mendadak yang tentunya ditemani oleh Varo. Laki-laki itu memilihkan semua yang pantas untuk Bella pakai.

"Udah siap?" Tanya Varo, menyembulkan kepalanya dicelah pintu kamar. Bella hanya balas dengan anggukan, sambil menyemprotkan parfum ke tubuhnya ia berjalan mendekati Varo.

Keduanya berjalan beriringan keluar rumah. Motor kesayangan Varo yang hari ini akan mereka tunggangi sudah siap, sudah terparkir dihalaman rumah.

Varo mengunci pintu dengan benar, lalu setelahnya ia menghampiri Bella, membantu wanita itu memakai helmnya. Helm yang juga baru dibeli kemarin sore.

Setelah memastikan helm terpasang dengan benar dikepala Bella, Varo mulai memasangkan helm dikepalanya sendiri. Varo meminta Bella naik ke boncengan motornya lalu ia mulai melajukan kendaraan roda dua kesayanganya itu pergi ke titik kumpul yang dijanjikan, sebelum mereka semua berangkat bersama.

Disana ternyata sudah ramai tapi Bella melihat tak banyak yang membawa pasangan. Karena harus menunggu beberapa orang yang masih belum datang, Varo sempat mengenalkam Bella pada teman-teman satu komunitasnya itu. Bella sendiri tak berhenti menebarkan tatapan ramah pada setiap orang yang menyapanya. Sejujurnya Bella sedikit malu dan salah tingkah sebab semua mata orang-orang itu menyorotnya dengan tatapan menggoda.

Tak lupa Varo juga mengenalkan Bella pada istri dari teman-temannya yang hari ini juga ikut. Tiga orang teman Varo yang cukup Bella kenali karena pernah beberapa kali bertemu.

Bella berkenalan dengan tiga orang dari masing-masing istri teman-teman Varo. Dua diantaranya terlihat sudah cukup dewasa yaitu Agnes istri dari Yuda dan Silla istri dari Galih. Sedangkan satu lainnya bernama Ilsa istri Aldo, Bella rasa usia Ilsa tak terpaut jauh darinya.

Tidak ada obrolan berlebih karena mereka semua harus cepat berangkat. Varo sendiri memilih berada diposisi paling belakang, ia ingin Bella menikmati perjalanan mereka kali ini.

Dengan melingkarkan kedua tangannya erat di pinggag Varo, sepanjang perjalanan Bella tak berhenti mengacak Varo bicara meski suaranya tentu saja harus beradu dengan bisingnya suara kendaraan. Seperti ini saja rasanya sudah sangat bahagia. Ini pengalaman pertama untuk Bella dan ia sangat menikmati perjalan yang terasa sangat menyenangkan untuknya.

Mereka semua sempat dua kali beristirahat, sampai kemudian Bella dibuat keheranan saat Varo memisahkan diri dari rombongan. Bukan hanya Varo, tapi ketiga teman Varo yang juga ternyata ikut memisahkan diri.

Rasa penasaran Bella sedikit terjawab saat mereka semua tiba disebuah penginapan. Disitulah Varo menjelaskan secara singkat jika Aldo memberi ide untuk menyewa sebuah penginapan untuk mereka tinggali semalam saat Varo mengatakan jika dirinya akan membawa serta Bella, dari sanalah ketiga teman Varo juga ikut membawa pasangan mereka masing-masing.

Di villa tersebut terdapat beberapa kamar. Pembagian kamar sesuai dengan pasangan masing-masing dan tentu saja Bella bersama Varo. Godaan yang diperuntukan untuk Bella dan Varo terus datang tapi Varo terlihat tak mengacuhkannya, berbeda dengan Bella yang terlihat sedikit malu.

Tapi seakan tak punya lelah, setelah makan para lelaki malah memilih pergi hiking. Di sekitar villa mereka memang terdapat jalur hiking. Bella sendiri memilih tetap di villa, menunggu bersama para perempuan.

****

Bella melihat pesan yang baru ia kirim hanya menunjukan centang satu. Pasti disana Varo sudah tak mendapatkan sinyal. Bella memasukan ponsel itu ke dalam saku celananya lalu ia memilih duduk sendirian di gazebo yang ada dibagian belakang villa sembari menikmati udara sejuk dan pemandangan yang tersaji. Semuanya membuat dirinya merasa damai.