Bab 33

55.5K 2.3K 214
                                    

****

"Bella, kebetulan banget kita ketemu disini"

Varo berucap dengan wajah berbinar kesenangan berbanding terbalik dengan Bella yang masih diam, menatap datar Varo yang berjarak tak jauh darinya.

Sampai tak lama Bella mendengus sebal sambil memutar bola matanya jengah. Dengan semua kebetulan yang ada, setelah pergi beratus kilo meter dari rumahnya bisa-bisanya ia kembali bertemu Varo di tempat ini. Tentu Bella tak akan percaya begitu saja jika semua ini hanya kebetulan.

"Om ngikutin aku?" Tanya Bella, menatap Varo dengan pandangan menuduh.

"Enggak, Om emang sengaja kesini sama mereka" balas Varo, menunjuk ketiga temannya yang kini terlihat sedang membasuh wajah dan rambut mereka dengan air sungai.

Bella menatap ketiga teman Varo, ketiganya hanya balas dengan anggukan singkat. Tapi, Bella tak akan percaya begitu saja. Ketiganya teman Varo, mereka pasti bersekongkol dengan Varo agar semua yang terjadi tampak seperti tak disengaja. Terang-terangan Bella mendengus marah karena merasa ketenangannya diganggu.

Bella memandang sinis satu persatu diantara keempat pria yang ada sebagai tanda kekesalannya. Kemudian Bella memilih bangkit lalu dengan kasar menyampirkan tas ransel yang ia bawa pada bahunya. Selanjutnya Bella berjalan pergi begitu saja melewati tubuh Varo.

"Mau kemana?" Tanya Varo, menahan pergelangan tangan Bella yang langsung Bella tepis dengan kasar.

"Pulang!" Balas Bella, singkat.

"Kok pulang Bel, katanya mau ke air terjun utama?" Tanya Yuda, terang-terangan Bella menatap Yuda curiga. Bagaimana bisa laki-laki itu tahu jika tujuan utamanya datang kesini memang ingin pergi ke air terjun utama.

"Sok tau!" Balas Bella, mencibir pelan.

"Kamu udah jalan sejauh ini, sayang banget kalo enggak liat air terjun utama, Bel" tambah Galih.

Mendengarnya diam-diam Varo tersenyum, tidak sia-sia ia mengajak ketiga temannya itu pergi bersamanya.

"Capek!"

"Kalo capek nanti Om gendong, sayang" ucap Varo yang kembali mengundang tatapan sinis Bella.

"Dih!"

"Ikut aja Bel, kalo enggak mau sama dia kamu bisa ikut salah satu dari kami" ucap Aldo.

"Males, ada dia!" Balas Bella terang-terangan menatap tak suka kehadiran Varo.

"Kamu tenang aja, aman ada kita, Varo enggak bisa modusin kamu"

Bella tampak berpikir. Sebenarnya memang sayang juga ia melewatkan kesempatan yang ada. Bella tak perlu capek berjalan, apalagi cuaca hari ini sedang sangat bagus, sayang sekali untuk dilewatkan. Lagipula mereka pergi ramai-ramai, Bella akan mencoba tak menganggap kehadiran pria itu.

Pada akhirnya Bella luluh dan memilih naik di boncengan motor Aldo.

"Peluk yang erat" ucap Aldo, dengan suara keras agar Varo mendengarnya, yang tanpa berteriak pun sebenarnya Varo sudah bisa melihat jelas kini Bella yang duduk diboncengan motor Aldo sambil melingkarkan tangannya erat di pinggang Aldo. Meski kesal Varo hanya bisa sadar, yang terpenting Bella ikut.

Perjalanan pun dimulai kembali, dipimpin oleh Yuda yang berkendara paling depan, diikui Galih, Aldo lalu Varo berada paling belakang.

Jalanan yang dilalui cukup terjal, jadi Bella harus benar-benar memeluk erat Aldo agar tidak terjatuh. Tapi meskipun begitu, semuanya terasa sangat menyenangkan. Apalagi ini pengalaman pertama untuk Bella.

Dengan keahlian berkendara yang dimiliki keempat pria itu, tak membutuhkan waktu lama mereka telah sampai di tempat yang dituju. Bella turun dari boncengan motor Aldo lalu sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa pegal.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang