Bab 35

50.8K 2.8K 429
                                    

Bella memeluk erat tubuh Nina, menumpahkan segala kekhawatiran perihal keadaan Varo lewat tangisnya. Bella sudah tidak bisa berpikir jernih,
hanya kemungkinan-kemungkinan buruk yang kini hilir mudik dalam otaknya.

"Kamu gak pa-pa, kan, Kak?" Tanya Nina, tadi saat ia mendengar terjadi longsor di dekat penginapan yang Bella sewa, tanpa pikir panjang Nina langsung pergi menyusul. Setelah mencari ternyata ia menemukan Bella ada di posko pengaduan.

"Om Varo, Tante" ucap Bella disela tangisnya, sambil mendongkak menatap Nina dengan wajah banjir air mata.

"Varo kenapa? Dia apain kamu, Kak" Tanya Nina tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, ia mengenal Varo dan tentunya mengetahui kisah antara Bella juga Varo. Nina takut pria itu kembali menyakiti Bella.

Bella menggeleng pelan, meski terbata-bata karena harus melawan isakannya, dengan perlahan Bella menceritakan apa yang terjadi kepada Varo.

"Aku takut Om Varo kenapa-kenapa, Tante" ujar Bella, mengakhiri ceritanya.

"Jangan mikir aneh-aneh dulu, Varo pasti selamat" ucap Nina, tangannya terulur menghapus jejak air mata yang terus mengaliri wajah Bella.

"Kita tunggu di rumah Tante aja, ya, Kak!" Ajak Nina yang Bella balas gelengan kepala.

Nina sendiri tak memaksa, tapi ia meminta Bella untuk berganti baju sebab baju yang Bella pakai sudah basah. Hingga kini Bella sudah berganti pakaian lebih hangat yang bisa menghalau tubuhnya dari udara dingin.

Hujan masih belum berhenti, malam juga semakin larut tapi sama sekali belum ada perkembangan mengenai Varo.

Jumlah tim relawan yang tak seberapa ditambah banyaknya titik longsor membuat mereka kesulitan mencari korban yang dilaporkan hilang. Posisi pasti Varo belum diketahui, jalanan ke atas pun sulit dilalui sebab tertutup material longsor.

Tubuh Bella sudah sangat lemas, apalagi melihat dua kantung jenazah dari korban yang ditemukan tergeletak tak jauh darinya. Beberapa korban yang masih selamat juga sudah dilarikan ke rumah sakit. Bella hanya bisa berharap Varo bisa segera ditemukan dalam keadaan baik-baik saja tak kurang satu apapun. Meski kini membencinya, Bella tak sampai hati jika sampai harus melihat pria itu terluka. Apalagi yang terjadi pada Varo ini secara tak langsung karena dirinya juga.

Bella berdiri menatap kosong genangan air hujan, hembusan nafas kasarnya beberapa kali terdengar, sampai ia merasakan tepukan pelan di bahunya yang berasal dari Nina.

"Kak..."

"Varo udah ditemuin" ucap Nina, ada satu orang korbam ditemukan yang ciri-cirinya sama seperti Varo sudah oleh tim relawan bawa ke rumah sakit. Nina mengetahui itu dari beberapa relawan yang memang terus memberitahu info perihal korban yang ditemukan.

Bella sedikit merasa lega mendengarnya, hanya sedikit sebab ia belum mengetahui keadaan pasti pria itu.

"Dimana?"

"Di rumah sakit, ayo kesana!" Ajak Nina, yang langsung Bella angguki. Bahkan dengan tak sabaran Bella menarik tangan Nina pergi.

Mereka pergi menuju rumah sakit terdekat dengan mengendarai mobil Nina. Tapi, Nina harus memutar sebab beberapa ruas jalan tertutup material longsoran.

Keadaan rumah sakit sangat ramai.  Tapi tak sulit untuk keduanya menemukan apa yang mereka cari.
Mereka menemukan Varo tengah ditangani oleh dokter dan beberapa orang perawat. Melihat keadaan Varo membuat perasaan Bella mencelos perih. Rasa bersalah semakin besar ia rasakan.

Banyak luka di tubuh pria itu, bahkan bisa Bella lihat jika kaki kanan Varo terluka cukup parah, telihat sayatan lebar disepanjang betisnya.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut ternyata bukan hanya luka luar, tulang rusuk pria itu juga patah hingga melukai paru-parunya. Dalam keadaan tak sadarkan diri pria itu memuntahkan banyak darah dari mulutnya. Mengetahui itu lagi-lagi Bella hanya bisa menangis.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang