Bab 34

59.1K 3.1K 433
                                    


Tanpa memperdulikan motornya, Varo segera berlari menuju penginapan Bella, ia khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada pujaan hatinya itu. Varo menerobos masuk begitu saja bertepatan dengan Bella yang berjalan kearahnya.

"Kenapa?" Tanya Varo tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, apalagi melihat wajah penuh ketakutan yang Bella tunjukan.

"Tolong Om, ada uler. Aku takut!" cicit Bella, bersembunyi di balik tubuh Varo. Jadi tadi saat Bella baru saja masuk ke dalam kamar, ia melihat seekor ular ada di atas kasur.

"Dimana?"

"Enggak tau, tadi ada di kamar" balas Bella menunjuk kamarnya, saat ia berteriak ular tersebut juga sepertinya sama kagetnya jadi pergi meliuk entah kemana.

"Kamu tunggu disini!" Perintah Varo yang tentunya Bella angguki.

Bella menunggu dengan cemas, Bella ingin melihat kedalam tapi ia takut. Jadi yang bisa Bella lakukan hanyalah menunggu. Terdengar suara benda-benda digeser dari dalam yang sepertinya Varo sudah menemukan ular tersebut, benar saja tak lama Varo kembali sambil memegang seekor ular berwarna hitam di tangan kirinya. Mata Bella sampai melotot melihat Varo menangkap ular tersebut dengan tangan kosong.

"Ini!"

"Lucu ya!" Ucap Varo, mengangkat ular kecil tersebut hingga sejajar dengan wajahnya.

"Pegang, deh!" Varo mengulurkan ular yang ia pegang ke arah Bella yang langsung membuat Bella menjerit ketakutan.

"Oom...!" Varo malah terkekeh pelan melihat wajah penuh ketakutan Bella.

"Masa takut, ular punya Om yang jauh lebih besar dari ini malah kamu suka" ujar Varo sambil terkekeh pelan, bahkan diameter ular ini tak lebih besar dari kelingkingnya dan Varo tidak berbohong saat mengatakan ular tersebut lucu.

"Om!" Bella menjerit marah, ia benar-benar takut pada hewan satu itu, terbukti dengan matanya kini yang sudah memerah menahan tangis.

"Jauh-jauh, Om!"

"Ada wadah buat tempat ular ini enggak, ya?" Tanya Varo. Ia akhirnya menjauhkan ular tersebut karena tak tega melihat Bella hampir menangis. Varo berjalan ke belakang mencari wadah yang sekiranya bisa ia gunakan untuk menyimpan sementara ular yang ia pegang sebelum nanti ia mencari tempat aman untuk melepaskan ular ini.

"Kenapa enggak dimatiin aja, sih?" Karena takut Bella memilih mengikuti Varo dari belakang.

"Kasian, nanti cari tempat yang aman buat dilepas" balas Varo, ia memasukan ular tersebut ke dalam botol bekas air mineral yang ia temukan. Tak lupa Varo memberikan sedikit lubang agar ular tersebut masih bisa bernafas.

"Makasih" ucap Bella, walau bagaimanapun Varo sudah membantunya.

"Pake cium aja makasihnya" ujar Varo disertai cengiran jahilnya yang langsung mengundang decakan sinis Bella.

"Cium noh ulernya" dengus Bella.

"Om pamit ya, kalo ada apa-apa panggil Om aja" ucap Varo.

"Tungguin dulu!" Bella menahan Varo dengan mencengkram baju yang laki-laki itu pakai.

"Aku mau tuker unit, temenin dulu sampe petugasnya datang!" Ujar Bella. Bella tak mau lagi disini, ia takut masih ada teman si ular yang masih berkeliaran di tempat ini.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang