Bab 20

146K 1.9K 152
                                    


Tok tok tok

"Bel!"

"Bella!"

Karena sudah beberapa kali memanggil tak kunjung mendapat sahutan, Varo memilih langsung membuka pintu kamar Bella. Ia mendorong daun pintu secara perlahan lalu menyembulkan kepalanya pada celah pintu yang terbuka. Varo kira Bella tertidur tapi seketika pandangan matanya langsung melihat Bella yang tengah berbaring telengkup di atas kasur dengan laptop dihadapannya.

Setelah berjalan mendekat dan melihat sepasang earphone terpasang ditelinga Bella, Varo baru mengerti kenapa Bella tak kunjung menyahuti panggilannya.

Bella tampak serius sekali dengan laptopnya membuat Varo penasaran apa yang sedang wanita itu lakukan. Tanpa aba-aba Varo memilih langsung menghempaskan tubuhnya disamping Bella.

Merasakan pergerakan dari sisi sebelahnya barulah Bella menyadari kehadiran Varo.

"Ngagetin!" Bella berseru kaget mengetahui Varo tiba-tiba sudah berbaring di sebelahnya. Langsung saja Bella melepas earphone yang semula terpasang pada kedua telinganya.

"Om, ih! Nyebelin. Bikin aku kaget" Dengus Bella menatap kesal Varo yang hanya Varo balas dengan kekehan tidak jelas.

"Kamu yang serius banget, emang lagi apa, sih?" Tanya Varo, matanya melirik pada layar laptop Bella, tapi seketika itu Bella bergerak cepat dengan menjauhkan laptop miliknya dari jangkauan mata Varo.

"Kamu mau operasi, Bel?" Tanya Varo menatap lekat wajah Bella yang terlihat sedikit salah tingkah. Tadi sekilas Varo melihat layar laptop Bella yang menunjukan perihal prosedur operasi payudara.

"Enggak!" Bella menggeleng keras, mengelaknya. Ia memilih mematikan laptopnya lalu menyimpan di atas nakas samping tempat tidurnya.

"Jangan dioprasi, Om suka dada kecil kamu" ujar Varo, "Bisa masuk semua ke dalam mulut Om" tambahnya diakhiri kekehan yang lagi-lagi mengundang dengusan kesal Bella.

"Enggak usah ngehina" Dengan kesal Bella memukul dada Varo pelan menggunakan kepalan tangannya.

"Itu pujian, sayang" ucap Varo, tangannya meremas kedua dada mungil Bella. Lalu, ia membawa tubuh Bella berbaring di atasnya.

"Sini Om mau nyusu dulu!" Bella pasrah saja saat Varo membalik posisi mereka hingga kini ia berbaring dibawah kukungan tubuh besar laki-laki itu lalu dengan tak sabaran Varo mulai melucuti pakaian bagian atasnya. Kaus dan bra yang Bella pakai sudah terlepas oleh tangan ahli Varo hingga kini bagian atas Bella tak tertutupi apapun.

Seperti keingingannya Varo mulai memainkan kedua dada mungil Bella. Menyusu disana. Menyedot dan menjilat dua benda mungil sesukanya membuat hembusan nafas Bella mulai terdengar memberat.

Sayang sekali sudah tiga hari ini Bella sedang mendapatkan tamu bulananya, jadi Varo tidak bisa meminta lebih. Varo hanya bisa puas bermain dengan bagian atas tubuh Bella.

"Laper!" Gumam Bella, sambil mengelus rambut Varo yang masih bergerak menikmati dadanya.

"Nih, pesen aja!" Varo melepaskan sejenak kulumannya lalu menyerahkan ponselnya meminta Bella untuk memesan, setelahnya ia kembali fokus menikmati dada Bella. Sebenarnya kali ini bagiannya menyiapkan makan malam untuk mereka tapi ia masih asik menikmati dada Bella.

Bella menurut, masih dengan membiarkan Varo menyusu pada dadanya, tangannya mulai menjelajah ponsel Varo, ia mulai mencari makanan apa yang ia mau.

"Om mau apa?" Tanya Bella.

"Mau kamu, sayang!" Balas Varo, disela kulumannya.

"Buat makan, Om!"

"Mau makan memek kamu!"

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang