Bab 14

187K 2.9K 185
                                    

Tengah malam Bella terbangun karena merasa kehausan. Ketika pertama kali membuka mata awalnya Bella sempat merasa bingung  bagaimana ia bisa terbangun di dalam kamar Varo? Tapi, tak lama Bella tersadar jika ia yang memaksa tidur dengan Varo. Bella juga mulai menyadari jika ia hanya sendirian, tak ada Varo yang sebelumnya tidur di sisi kasur sebelahnya.

Sambil menguap lebar Bella melirik jam yang ternyata masih pukul setengah 1 malam, belum lama dari ia jatuh tertidur. Dengan menahan kantuk Bella memilih bangkit, untuk mengambil minum juga mencari keberadaan Varo.

Tapi sebelum itu ia berjalan menuju toilet untuk buang air kecil. Gerakan tangan Bella meraih gagang pintu terhenti ketika samar-samar ia mendengar suara aneh dari dalam toilet. Bella menempelkan telinganya pada daun pintu mencoba mendengar lebih jelas suara tersebut

"Bella..."

"Ahh..."

Namun yang Bella dengar dari dalam sana sungguh membuatnya sangat terkejut. Bella sampai menutup mulutnya saat menyadari apa yang sedang Varo lakukan di dalam sana. Mendengar suara desahan dan erangan Varo, Bella yakin Varo pasti sedang memuaskan dirinya sendiri tapi yang benar-benar membuat Bella tak menyangka Varo juga terus menggumamkan namanya. Bella yakin saat ini Varo pasti sedang berfantansi tentang dirinya.

"Dasar Om-om mesum, bilangnya enggak nafsu tapi gue dijadiin bahan juga" cibir Bella, sambil tersenyum jumawa.

Bella masih tetap berdiri di depan pintu menguping, meskipun lirih tapi ia mendengar jelas beberapa kali Varo menggumamkan namanya. Sampai kemudian erangan panjang Varo di dalam sana terdengar lumayan kencang, Varo sepertinya sudah mendapatkan klimaks yang lagi-lagi masih sambil menggumamkan namanya.

Setelahnya hening kemudian terdengar suara keran berbunyi yang sudah pasti Varo telah selesai dengan kegiatannya. Tanpa membuat keributan segera saja Bella memilih kembali ke kasur dan pura-pura tidur.

Sekitar 5 menit kemudian terdengar pintu terbuka juka langkah kaki mendekat tapi Bella tak kunjung merasakan pergerakan dari sisi kasurnya. Saat mencoba mengintip ternyata Varo sudah membaringkan tubuhnya di sofa yang ada di pojok kamar.

Terlihat pria itu berbaring di atas sofa yang terlihat sempit sambil menutupi wajah menggunakan punggung tangannya. Sofa itu terlihat kecil tak mampu seutuhnya menampung tubuh Varo yang tinggi besar.

"Om" Bella memanggil, mencoba memastikan Varo sudah kembali tertidur atau belum.

"Hm" gumaman Varo yang menandakan pria itu masih terjaga.

"Kenapa tidur di sofa?" Tanya Bella.

"Kasur Om kamu pake" balas Varo tanpa menoleh sedikitpun ke arah Bella, "Makanya sana balik ke kamar kamu" tambahnya.

"Enggak, aku mau tidur disini sama Om"

Bella memilih bangkit bergabung bersama Varo tidur di sofa. Tanpa aba-aba Bella menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Varo, berbaring telengkup di atas tubuh pria itu.

Varo sendiri sempat menahan nafasnya selama beberapa detik ketika merasakan beban yang menimpa tubuhnya. Saat membuka mata ia langsung berhadapan dengan wajah Bella yang sedang memberikan sebuah cengiran padanya.

"Bella, apa-apaan kamu?" Tanya Varo, meski rasanya ingin sekali mendorong tubuh Bella tapi jika itu terjadi Bella pasti akan kesakitan karena tubuhnya akan langsung jatuh berdebam dengan lantai. Jadi, yang bisa Varo lakukan adalah menahan bahu Bella untuk memberikan jarak.

"Mau tidur bareng Om" balas Bella, melingkarkan tangannya pada leher Varo.

Varo sempat dibuat merinding ketika dengan sengaja Bella menghembuskan nafas berat pada lehernya.

Om Varo [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang