04.Suasana

510 28 0
                                    

Assalamu'alaikum...

Jan lupa vote yaa

Tandai typo ⚠️

Happy Reading
______________________

Menikmati kebersamaan memang membahagiakan,tapi belum tentu dengan orang yang sama setelah nya.



Langit kian menggelap, pertanda bahwa hari mulai malam.kini seseorang yang sedang bersiap-siap menuju suatu tempat,dengan sarung serta Koko yang ia gunakan,yang sangat terlihat rapih.ditambah memakai peci. Mampu membuat kaum hawa kagum padanya, hingga bisa terpesona juga.

"Ariel!"

Sang empu pun yang dimana merasa terpanggil lantas menoleh.ia mengangkat satu alisnya kepada orang yang memanggil namanya itu,yang berarti "apa?"

"Lo,mau ke Mushola?," Tanya Zidan, memperhatikan penampilan temannya itu.

"Hm."

"Ngapain?,"

"Maling sendal!." Bukan Ariel yang menjawab, melainkan Ardan.

Lantas Zidan membelalakkan matanya,"aduh Ril,kalau Lo gak punya sendal,pake sendal punya gue aja.ga papa serius."tutur Zidan,"jangan maling Ril,dosa!."lanjutnya.

Raffa menepuk jidatnya sendiri,merasa jenuh dan lelah akan tingkah teman-temannya ini.mimpi apa dia punya teman seperti mereka?.

"Yeuuu...ni anak malah anggap serius ucapan si Ardan lagi," Bintang memijat pelipisnya sendiri.

Lantas Chandra terkekeh,"ngerjain gue,Lo!." Sinis Zidan ke Ardan.

"Ya,Lo mikir lah!yakali ke Mushola mau maling sendal!"tutur Bintang meluruskan.

"Yaudah yok,ke Mushola, bentar lagi adzan Maghrib."


Mereka selesai mengerjakan tugas sekolah bersama,dirumah Ariel.Fan kebetulan juga,orang tua nya sedang ada urusan ditempat lain,jadi dirumah hanya ada Ariel.

Bukan tugas kelompok,tapi individu. Sudah biasa mereka mengerjakan tugas sekolah nya bersama,setiap ada tugas dan punya waktu pastinya akan mengerjakannya bersama-sama. Dan tempat yang mereka kunjungi tatkala akan mengerjakan tugas pasti dirumah Ariel,dan tidak dirumah Ariel maka kadang juga di rumah Raffa. kalo ngerjain dirumah sendirian itu membosankan,enak ngerjainnya bareng-bareng,gak ngerasa kesepian dan merasa ramai. Begitulah jika pendapat si Ardan.

•••

Suasana rumah Aurel nampak sepi,dia dirumahnya selalu merasa bosan.ia pikir dengan menyibukkan diri dengan membaca buku itu akan menghilangkan rasa bosannya,tapi ternyata tidak. Saat Aurel ingin keluar dari kamarnya, Alih-alih ia menatap handphone nya berdering.

"Halo, Assalamu'alaikum..."ucap Aurel.

"...."

"Kabar apa?"

"...."

"Serius? Oke gue tunggu."

"....."

"Waalaikumussalam..."

Tut....Tut....Tut....

Sambungan terputus secara sepihak.

"Neng Aurel!" Ucap Bi Nina,yang merupakan ART dirumahnya.

"Iya Bi,kenapa?"tanya Aurel,

"Mau ikut ke Mushola gak,Neng?"Ajak bi Nina pada Aurel.

"Pengennya ikut Bi,tapi Aurel lagi dapet," kawan Aurel sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

"Gak papa neng,Bibi tinggal?"

"Iya,gak papa Bi. Ayah juga tadi sempet ngabarin lagi otw pulang."

"Yasudah,kalo gitu Neng. Assalamu'alaikum..." Ucap Bi Nina yang mulai membalikkan badannya dan berjalan ke depan.

"Bi,tunggu..."

"Kenapa Neng?" Tanpa diduga,Aurel mencium punggung tangannya itu.

"Hati-hati dijalan nya ya,Bi. Waalaikumussalam..." Bi Nina tersenyum haru pada anak majikannya ini,lalu ia mengusap pelan puncak kepala Aurel.

_______________________



sampe sini dulu ya><

Next>>>

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang