32.ketua Deimos

54 2 0
                                    

Haloo👋
Maap sob jarang up😔🙏🏻
Jangan lupa tekan gambar bintang nya yaaa

Dan semoga sukaaaa
Aamiin

Tandai typo ya sob^^

Happy reading bro 💐

_____________________________

"Assalamu'alaikum!" Ucap Ning Faiza.

"Waalaikumussalam" jawab Rahma dan Najwa bersamaan.

Ning Faiza lalu meletakkan kayu yang dibawanya itu. "Maula nya mana Ning?" Tanya Najwa yang tak melihat Aurel bersama Ning Faiza.

"Eh iya, Maula nya mana?" Tanya Rahma juga.

"Aku tinggalin." Jawab Faiza terus terang.

"Lho, kenapa?" Heran Rahma.

"Assalamu'alaikum" ucap Aurel yang baru saja sampai, dengan kayu yang ia bawa. Kerudungnya sedikit acak-acakan, tapi tetap kecantikannya itu tidak hilang.

"Waalaikumussalam"

"Udah ayo kita masak!" Tutur Ning Faiza dengan nada ketus.

Membuat ketiganya heran. Rahma menoleh ke arah Najwa lalu Najwa beralih menoleh ke arah Aurel. Dan Aurel mengangkat bahunya tak tahu.

'aneh?' gumam mereka bersamaan. Untungnya saat itu Faiza sudah lebih dulu pergi.

"Sini biar aku yang coba nyalain," tutur Rahma, lalu ia pun mengambil alih untuk menyalakan api, dan Faiza bergeser ke samping.

"Oke, aku yang kipasin entar"

Sementara itu, Najwa dan Aurel ditugaskan untuk memotong sayuran.

"Naj! Udah selesai?" Tanya Rahma sedikit berteriak.

"Udah dong!" Jawab Najwa sambil mengangkat ibu jarinya. Lalu keduanya berjalan menuju ke Rahma dan Faiza.

"Ini," ucap Aurel mengulurkan tangannya yang membawa hasil potongan sayur yang mereka kerjakan.

Rahma menerimanya, Ning Faiza yang sedang mengipasi saat itu, dengan sengaja mengarahkan asapnya ke arah Aurel. Sehingga membuat Aurel terbatuk sesekali. Dan itu membuat perasaan nya senang.

Sedangkan Rahma dengan Najwa tak menyadarinya karena fokus pada apa yang tengah dikerjakan.

'makanya jangan caper sama Gus Shaka!'

"Eh?" Ning Faiza tiba-tiba kaget saat kipasnya diambil begitu saja oleh seseorang, alhasil ia menoleh ke belakangnya.

Deg!

"Apa anda sengaja mengarahkan asapnya ke Maula?" Tutur Ariel datar.

Rahma dan Najwa, saat itu juga menoleh dan menatap bingung.

"E-enggak Gus!" Elak Faiza.

"Ada Gus kemari?" Tanya Rahma.

Ariel menaruh kipas tangan yang ia pegang, "assalamu'alaikum,"

"Waalaikumussalam,"

"Ada apa?" Kali ini Aurel yang bersuara.

"Dipanggil sama ummi ke ndalem," jawab Ariel. Niatnya kemari memang hanya untuk menyampaikan pesan dari Ummi Salma.

"Saya?"

"Hm."

Aurel tersenyum paksa 'ga disini ataupun disekolah ternyata sama aja!'

"Rahma, nanti kamu temani Maula ke ndalem."

"Eh iya, siap Gus!"

"Hanya itu saja, saya pamit. Assalamu'alaikum"

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang