27.Kita teman,kan?

138 11 3
                                    

Hallo bro!
Jangan lupa tekan gambar bintang nya yaaa
Banyakin comment juga hhe

Tandai typo ⚠️

Happy reading bro!

________________________________

'tak semua orang mempunyai foto keluarganya yang lengkap, bukan karena tak bisa,tapi karena keadaan dan kenyataannya yang harus diterima'


Raffa dengan kesetanan menaiki motornya,tak peduli umpatan orang-orang juga kelakson yang mengarah kepadanya. Selepas mendapat telpon dari Chandra, Raffa bergegas menghantarkan Aurel pulang,lalu ia menancap gas lagi ke tempat dimana Chandra memberitahunya.

"LO APAIN TEMEN GUA, SIALAN!" Erang Bintang, melirik satu-persatu anggota Deimos, dan menatap tajam Kevin dan Devan.

Sedangkan,orang yang memakai masker hitam itu melihatnya dari jauh dengan decakan, 'oh..jadi mereka masih mau berteman rupanya?'

Atensi Bintang tertuju pada orang yang terkapar tak berdaya dibelakang Kevin dan Devan. "Ariel..." Gumam Bintang,pelan. "BANGSAT!" Demi apapun, Bintang sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Disusul dengan Ardan, Chandra,juga Zidan. "Istighfar, Bin!" Beritahu Chandra,agar jangan sampai karena amarah nya ia tidak bisa mengendalikan diri nya sendiri.

"Gak bisa! Mereka udah buat Ariel terluka,Dra!" Sentak Bintang.

"Setidaknya tahan emosi Lo!" Ucap Zidan.

"Maju sini Lo! Kala berani."

"Dengan senang hati," tutur Devan dengan senyum yang menyeringai dan meremehkan.

Samar-samar Ariel mendengar percakapan itu,ia tersenyum. Tenyata mereka, teman-temannya masih seperti dulu.

Saat tengah terjadi baku hantam antara teman-teman Ariel dengan anak-anak Deimos, Raffa baru saja tiba,lalu netranya hendak mencari Ariel, tetapi matanya tak sengaja beradu pandang dengan seseorang yang tengah memandang perkelahian tanpa melerainya. Orang itu pun dengan cepat memutuskan Kontak mata itu.

Raffa tidak memperdulikan orang itu,ia lalu turun dari motornya menghampiri mereka untuk membantu teman-temannya.

"Ril,Lo masih kuat kan?" Tanya Zidan cemas. Saat mendapat kesempatan,yang lain tengah sibuk baku hantam,Zidan menghampiri Ariel yang terkapar tak berdaya.

"Gua gak...uhuk...gak papa," ucap Ariel sedikit terbata.

"Bawa Ariel secepatnya ke rumah sakit,Zid!" Instruksi Bintang,yang masih tengah berkelahi dengan beberapa anak Deimos, dibantu dengan adanya Raffa juga disebelahnya.

Zidan melirik ke sana kemari upaya mencari bantuan,dan ya,ia menjumpai mobil yang berhenti dan ternyata itu Radit. Dengan cepat Zidan berteriak memanggil Radit. "RADIT!"

Radit yang baru saja turun dari mobil, langsung melihat ke Zidan yang memanggilnya,lalu ia pun menghampirinya. "Kita bawa Ariel ke rumah sakit" dan langsung diangguki Radit.

Lalu keduanya membantu Ariel untuk dibawa masuk ke mobil Radit. Setelahnya, mereka berdua bergegas menuju rumah sakit. Dan saat selang beberapa waktu setelahnya,Kevin menginstruksi anak-anak Deimos yang lain untuk segera pergi meninggalkan tempat.

Sementara itu, dikediamannya kakeknya,yaitu kyai Hafidzh,kini Adiran tengah berbincang dengan kakeknya. Begitu juga dengan ummi Salma yang memang sedang dirumahnya ayahnya. Yang berarti dekat dengan pondok pesantren Al Hafidzh. ditemani ustadzah Nur,istri dari adiknya yaitu ustadz Fahri.

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang