13.Luka?

331 20 0
                                    

Assalamu'alaikum...

Hallo

janlup votmen^^

Tandai typo ⚠️

H a p p y   R e a d i n g
__________________________________

'nyata nya, perkataan lebih sakit dari pada pukulan.'

••••

"Ya...Afwan broo" jawab Adiran, terkekeh pelan.sedangkan ayahnya tersenyum kecil. Melihat teman-teman dari kedua putranya itu jadi mengingatkan nya pada masa remaja.

"Ran,Abi...kata Ummi kita shalat Dzuhur berjamaah dulu" ucap Ariel yang baru saja dari dapur lalu menghampiri keduanya dan mencium punggung tangannya itu.

Selepas shalat mereka kembali menyiapkan acara untuk makan bersama. Kini hidangan-hidangan makanan yang lezat--ralat makanan yang mereka masak yang ramainya menyamai pasar kini sudah tersusun rapi di tikar yang cukup besar.

Lalu mereka pun duduk bersama dengan posisi membentuk persegi, sedangkan posisi makanan berada di tengah.dan makan bersama-sama,tak lupa untuk membaca doa terlebih dahulu.

꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Aurel baru saja keluar dari mobil,melihat rumah yang sederhana yang didominasi warna jingga dan putih.sudah seminggu dirinya tak berkunjung ke rumah itu.dirinya mengatakan rindu,tapi hati berkata sakit.

"Ayo.." lalu dirinya mulai melangkah ke pintu rumah itu bersama ayahnya. Perasaannya sudah tidak enak,hati nya berkata sepertinya kedatangannya ke sini bukanlah hal yang tepat. Ia pasti akan disuguhkan perkataan yang membuat dirinya sakit.bukan fisik,tapi hati.

Maula yang mengerti,ia menggenggam tangan putrinya, lalu Aurel yang sedari tadi menunduk perlahan beralih mendongak melihat ayahnya. Dan tersenyum kecil.

Tok tok tok...

"Assalamu'alaikum..." Tak ada jawaban.

Tok tok tok...

"Assalamu'alaikum..."

"Yah, kayaknya Aurel mending nunggu di mobil aja ya?" Ucap Aurel. sungguh luka kemarin belum benar sembuh,ia tak mau menambah luka lagi,ia tak sanggup untuk sekarang ini.

"Loh kenapa? Kit-"

"Waalaikumussalam" pintu terbuka bersamaan dengan wanita paruh baya yang membuka pintunya.

"Maya?"

"Eh,bang Lana..."lalu netranya beralih pada orang yang berada disisi kakak iparnya itu. Seketika ia matanya menunjukkan ketidak suka an yang ia pancarkan pada kehadiran keponakan sendiri.

"Assalamu'alaikum, Tante.." ucap Aurel ramah,berusaha menghilangkan rasa kegugupan nya. Jujur saja,entah kenapa Aurel merasa dirinya sangatlah takut ketika berkunjung ke rumah ibu dan saudara dari bundanya itu. Semenjak kepergian bundanya,ia seperti bukan siapa-siapa Dimata keluarga bundanya.

"Ngapain kamu kesini?" Tutur Maya dengan nada malas dan tak minat.Alih-alih menjawab salam, Tante nya malah berkata seperti itu.

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang