15.Perkelahian

262 15 0
                                    

Assalamu'alaikum

Hallo><

Kumaha Damang?

jangan lupa vote and comment nya yaaa><

Tandai typo ⚠️

H a p p y   R e a d i n g
_____________________________

"Kakak cantik!"

Aurel kembali menatap anak kecil yang tadi Ariel ajak bicara itu."Hm?"

"Kenalin kak,ini kak Ariel,guru ngaji aku sama temen-temen aku!" Ucap anak itu dengan semangat 45 memperkenalkan guru ngajinya itu.

"Hah?!"

Aurel berbalik menatap Ariel yang dibelakang nya hanya beberapa detik.

Aurel refleks, terkesiap season 2.apa tadi?guru ngaji?yang benar saja! Oke-oke... mungkin saja Ariel ini anak geng motor yang pintar mengaji?pikir Aurel. ya,yang Aurel tau hanya penampilannya yang seperti anak geng motor dengan kecerdasannya di sekolah, selebihnya ia tidak tau menahu jikalau Ariel juga seorang guru ngaji?.Dan ia juga baru menyadari penampilan Ariel yang berbeda, memakai kaos hitam polos dengan sarung yang menjadi bawahan nya, seperti.... seorang santri? Hanya saja Ariel tak memakai peci, hingga rambut nya yang sedikit basah itu terlihat.sekilas terlihat tampan.eh---ralat!tampan sekali!.

Lantas ia langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Astagfirullah! Istighfar kamu Rel! Pekiknya dalam hati.

"Kenapa?" Tanya Ariel pada Aurel saat gadis itu tiba-tiba saja memalingkan wajahnya setelah melihatnya dan seperti.... ntahlah dia pun bingung.

Ada apa memangnya?apa karena saya jelek? Batin Ariel.

"E-enggak,iya gak papa."

Ariel menggaruk kepalanya yang tak gatal, sedangkan Aurel mencoba menetralkan wajahnya agar terlihat biasa-biasa saja.

Keduanya diam tak mengeluarkan kalimat apapun, sampai seorang anak kecil dengan boneka yang ia pegang  itu.

"Kak Cantik!"

"Ya?"

"Kakaknya ganteng ya?"tanya anak kecil itu.

"Iya,eh.... maksudnya?" Jawab Aurel terlewat jujur,niat nya bicara dalam hati malah keceplosan langsung ngomong.

Ariel refleks tersenyum sekilas. tunggu...apakah Aurel baru saja mengakui dirinya ganteng?.tapi...mengapa dirinya salting ketika Aurel mengakuinya ganteng? padahal sudah banyak yang mengakuinya,itu pun sebelum Aurel. Bahkan sampai ada yang terang-terangan. Tapi kenapa saat Aurel mengakuinya terasa berbeda? Dah lah kebanyakan tapi:)

"Oh jelas dong! Guru ngaji nya Eza gitu loh!" Ucap Eza semangat. Sedangkan Aurel kikuk sendiri atas apa yang tadi ia akui terang-terangan.jadi agak sedikit canggung baginya.

꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Jalanan besar kini cukup ramai, Ardan dan Bintang memilih masuk ke gang,jalanan yang lumayan sepi, mereka berboncengan,Ardan yang dibelakang, sedangkan Bintang yang didepan mengendarai motor nya. Mereka selesai dari toko alat tulis, membeli keperluan yang mereka butuhkan. seperti pulpen,Ardan sudah menjadi langganan pulpen hilang, padahal menaruh pulpen di atas meja ditinggal sebentar sudah hilang,dan ia pun membeli 5 pulpen untuk jaga-jaga jikalau saja hilang lagi jadi dirinya punya cadangan. Apalagi tipe-x,benda legend itu yang selalu dibutuhkan teman-temannya serta dirinya ketika menulis,ibarat satu untuk semua.

Sedangkan tanpa mereka sadari,ada 2 motor yang mengikuti mereka sejak mereka memasuki gang tersebut.yang satunya sendiri dan yang satunya lagi berboncengan.

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang