24.Rindu Bunda

152 13 0
                                    

Hallo 👋
Maap keun guys lama up nya hhe...
Jangan lupa tekan gambar bintang nya ya yaw

Tandai typo ⚠️

H a p p y R e a d i n g
__________________________________

"Kita memang sama, bedanya kamu masih bisa menemui dan memeluk nya, sedangkan aku hanya bisa dengan doa"
-Aureliani Maula Putri

••

Hujan turun dengan sangat derasnya,angin yang lumayan kencang menusuk pori-porinya,di suasana malam hari yang sangat tenang,ia memandangi tetes demi tetesan air hujan yang turun membasahi tanah dari teras depan rumah nya.

"Kamu belum tidur?"

Aurel melirik ke arah Raffa yang menuju ke arahnya dengan membawa se toples cemilan. "Belum ngantuk," jawabnya. "Kirain,kamu udah balik tadi,"

Selepas menemani adiknya hingga tertidur,Aurel memang langsung ke teras depan rumahnya, memandangi air hujan itu. Dan ia kira, Raffa sudah pulang, karena memang sedari tadi ia tidak melihat presensinya.

Raffa duduk di kursi sebelah kanan sedangkan Aurel disebelah kiri. "Emang gak boleh ya main ke rumah orang yang paling saya sayangi ini,hm?"

Aurel merotasi kan bola matanya,"ya enggak gitu!" tanpa sengaja, Aurel melihat bungkus rokok di saku jaket yang dikenakan Raffa,ia menyipitkan matanya "anda ngerokok?" Tanya nya dengan nada seperti orang yang tengah mengintrogasi.

Raffa yang sudah ketahuan pasrah hanya diam saat Aurel bertanya. "Jangan ngerokok Raff, gak baik tau kalau keseringan tuh!" Ucap Aurel.

Raffa tersenyum tipis,"emang sejak kapan ya orang ganteng ini ngerokok?"

"Ganteng dari mananye?biasa aja tuh.." Ucap Aurel, membuat Raffa tertawa kecil.

"Bukan punya gue,punya Chandra," beritahu nya. Agar tidak salah paham.

"Hm,ya percayaaa"

"Ngapain disini?udah jam 10 malem bukannya tidur malah melek disini!"

"Ya liatin hujan lah!" Jawab Aurel ketus.

"Bukannya Lo takut?" Tanya Raffa, karena setahunya memang begitu.

"Gue cuma takut main hujanan,bukan takut hujan!"

"Ya biasa aja dong,udah kek kembaran nek lampir tau gak lo!" Ledek Raffa pada Aurel. Tapi tak di indahkan.

"Kangen Bunda,Raff" ucap Aurel, Raffa yang mendengarnya beralih menatap gadis itu lama, sedangkan Aurel tetap fokus melihat hujan yang turun dengan deras. Begitu pun Raffa,ia lalu beralih juga melihat dan memandangi hujan itu.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ : إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

"Apabila manusia telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalannya kecuali tiga amalan, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan dia.
[HR. Muslim]" tutur Raffa. Membuat Aurel terkagum-kagum, sejak kapan orang yang sedang bersamanya ini bisa seperti itu? "Sering-sering berdo'a" lanjutnya.

"Wah ada perubahan juga ya Lo sekarang? belajar dari siapa nih?" Tanya Aurel yang penasaran.

"Gue denger ceramahnya si Ariel Minggu lalu," jujur Raffa.

"Eh?..."

"Dia Gus,"

"Udah tau kali!" Ucap Aurel lalu menyambar keripik singkong yang di bawa Raffa.

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang