09.Dia

382 19 0
                                    

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum...

Hallo><

Janlup votmen dlu;)

Tandai typo ⚠️

H a p p y R e a d i n g
_______________________________



Setelah Aurel tepat berdiri di gerbang depan rumah nya itu,ia agak sedikit terkejut saat melihat siapa orang itu, dirinya pikir itu...Jihan?tapi ternyata bukan.

"Bin?"

Orang yang sedari tadi sibuk dengan benda pipih yang ada ditangannya perlahan beralih menatap Aurel."Assalamu'alaikum" ucap Bintang, sembari menunjukkan smile.

"Waalaikumussalam,ada apa Bin?"tanya Aurel sekaligus heran.kalo ditanya apa karena Bintang tau rumahnya?tidak!karena dia sudah tahu saat menghantarkan Aurel pulang ditemani oleh teman-temannya. Tapi...ada apa ia kemari?ke rumah Aurel? pagi-pagi?

"Hm..."

"Kenapa?" Tanya Aurel.Lagi.

"Mau berangkat bareng gak,Put?" Ajak Bintang, sukses membuat Aurel diam,entah harus menjawab apa.

Bintang harus siap mendengar apa keputusan Aurel,ia tidak bisa memaksa jika Aurel sendiri menolak nya.resiko!

"BUKAN MAHRAM!"

Bukan Aurel yang menjawab, melainkan Maulana, ayahnya."sebelumnya terimakasih,tapi,lagi pula putri saya mempunyai supir pribadi,jadi kamu gak perlu repot-repot ke sini pagi-pagi buat ngajak boncengan berdua." tandas Ayahnya.

Menohok! bohong jika Bintang berkata bahwa hati nya tidak kit heart dengan ucapan ayah dari gadis itu.

Ya, itulah Maulana.ia tidak ingin putrinya dekat dengan banyak laki-laki, meskipun temannya, ia tidak akan membiarkan dengan mudah orang itu membonceng putri kesayangannya itu, kecuali orang terpercaya.apalagi kalau ada sampe yang ngajak pacaran,beuhhh harus lawan dulu si babeh nya Aurel yak.

Kalau kata Ayahnya pas muda,saat masih usia 18 tahun mah "pantang pacaran sebelum halal!" Gitu.

Bintang hanya diam, merutuki ucapannya barusan. Dan sadar akan kesalahannya mungkin?

"Gue sama pak Maman,aja Bin,"jawab Aurel yang sedari tadi diam akhirnya berbicara.

"Bentar-bentar..."sela Maulana yang mulai merasa tak asing dengan anak lelaki itu.
"Kamu itu...temen SMP nya Aurel bukan?"

Bintang tersenyum kecil lalu mengangguk "iya,Om."

"Pantes gak asing" lalu ia melirik ke arloji di tangannya "Rel,Ayah berangkat ya."

"Iya,Yah."

"Berangkat nya sama pak Maman aja!yaudah kalo gitu, Assalamu'alaikum..."

"Iya, waalaikumussalam..." Dan tak lupa Aurel menciumi punggung tangan ayahnya itu.

"Sorry ya Bin?" Mau bagaimanapun ia tak enak hati pada Bintang.

"Sans"

"Bin?"

"Ya?"

"Panggil gue kayak yang lain nya aja ya?jangan panggil gue pake nama belakang lagi."

•••

Suara kelas mulai ramai, murid-murid sudah berdatangan.banyak kegiatan yang mereka lakukan didalam kelas, seperti mengobrol, berdandan, tiduran,dan masih banyak lagi.

Tak lama suara bel berbunyi.

"Yah..gak asik bener dah!baru juga mau makan nih gue." Gerutunya Zidan kesal.padahal perutnya sudah keroncongan!

"Udah nanti aja!udah masuk ini,"ucap Chandra.

"Iya!,mana jam pertama guru killer lagi!" Tutur Ardan. mengingat dimana dirinya dihukum karena tak sengaja menumpahkan es milik nya, sebenarnya bukannya tidak sengaja,tapi sengaja.memang ia sengaja 'kan untuk melampiaskan kekesalannya itu pada guru itu,sudah mah diceramahi eh malah dihukum pula.

"Lo mau temen Lo yang ganteng nya kayak Aliando ini kelaperan terus pingsan dikelas?hah?"

"Gak papa ntar gue ceburin ke selokan!" Ucap Ardan sekenanya.

Bintang yang ada di sisi Zidan tak mengeluarkan sepatah kata pun,ia tetap berlari menuju kelasnya tanpa ikut obrolan mereka.sedangkan Ariel dan Raffa, mereka berdua sudah memilih untuk diam dikelas dari awal mula sampai.

"Ada urusan apa Radit ngajak Lo ketemu Ril? sepertinya penting,karena dia cuma pengin bicara berdua sama Lo doang" Tanya Raffa pada Ariel yang sudah ia anggap seperti sahabat,eh saudara mungkin?

"Gue gak tau.kek nya masalah yang sama seperti kemaren." Jawab Ariel.

Raffa yang paham akan apa yang dibicarakan sahabat nya pun mengangguk,"Lo..gak khawatir kalo semisal dia nyelakain orang terdekat Lo lagi gimana?" Tanya Raffa khawatir.bukan karena apa,bisa jadi jika itu terjadi mungkin satu persatu orang terdekatnya bisa menjauhi nya karena pendapat mereka bahwa dekat dengan Ariel itu bahaya. Mengingat bahwa dirinya pernah hampir dicelakai oleh dia itu.

Ariel diam tak menjawab. mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sahabat nya itu.

•••

"Pak Lana?" Ucap seseorang yang menepuk pundak Maulana dari belakang.sontak Maulana pun menoleh.

"Iya? YA ALLAH...PAK ILHAM?!" ucap Maulana terkejut,saat melihat orang itu yang ternyata sahabat nya sedari SMA.

"Assalamu'alaikum,Pak."

_______________



Mau bilang....kalo ada yang salah dengan cara penyampaiannya,komen yaaa?oke?

Gimana pendapat kalian sama part ini?

Makasiiii buat yang mau baca and mampir ke lapak saya꒰⁠⑅⁠ᵕ⁠༚⁠ᵕ⁠꒱⁠˖⁠♡

Jangan lupa di vote ya,and komen;)
Biar semangat:))

Oke...

Wassalamu'alaikum><

Next>>>

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang