28.Awal mula cerita baru

127 11 0
                                    

Hallo bro!

Jangan lupa untuk tekan gambar bintang nya yaaa sama banyakin comment nyaaa

Tandai typo bro


Happy reading
____________________________

Dibalik senyum itu,ada luka yang berusaha untuk ditutupi.

•••


Fajar mulai menampakkan dirinya, gadis berbandana navy itu kini sedang berada di dapur, ya' apalagi kalau bukan memasak?. "Non,biar bibi aja yang masak," ucap bi Nina.

"Gak papa bi, sekali-kali..kan entar siang Aurel mau ke pondok,dan gak bisa bantu bibi lagi," tutur Aurel, baginya Bi Nina itu sudah seperti ibunya juga,oleh karena itu ia selalu membantu agar bi Nina tidak kelelahan, bahkan ia pun selalu memperhatikan kesehatan Bi Nina,tanpa bi Nina tau itu semua.

"Ada apa nih?" Aurel langsung menoleh ke tangga dengan senyum yang terbit dibibir nya dan mendapati ayahnya. Maulana turun lalu menghampiri putrinya. "Wah, putri ayah lagi masak nih ceritanya?" Tanya Maulana yang memang sebenarnya sudah tau.

Aurel memperlihatkan deretan gigi nya, "Ayah mau Aurel bikin apa nih?" Tanya Aurel dengan semangat pagi.

Sementara dirumah sakit, Adiran tengah membantu adiknya persiapan pulang ke rumah. Awalnya dirinya tidak yakin,tapi karena keras kepala adiknya itu ia pun pasrah, lagi pula dokter sudah mengizinkan,walau... Dengan berat hati.

Adiran tak sengaja menjumpai gelang kupu-kupu ada di bawah brangkar rumah sakit di ruangan itu,ia pun mengambilnya. "Ini punya siapa?" Tanya Adiran.

Sontak Ariel langsung melirik ke Adiran dengan mata yang menyipit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sontak Ariel langsung melirik ke Adiran dengan mata yang menyipit. "Entah,gue juga gak tau " ucap Ariel cuek.

Adiran memutar-mutar gelang itu,lalu teringat sesuatu. "Ukhti yang kemarin bukan?" Tanya Adiran, seingatnya kemarin ada satu perempuan yang menjenguk adiknya ini,tapi ia tak sempat mengetahui siapa perempuan itu.

Ariel lalu berusaha mengingat kembali. "Aurel?" Gumamnya pelan namun masih mampu didengar oleh telinga Adiran. Ariel langsung menyambar gelang itu ditangan Adiran.

"Ekhem...punya adik ipar tenyata..." Goda Adiran, membuat Ariel merotasi kan bola matanya malas.

"Ngomong-ngomong,dia ke pondok hari ini" tutur Adiran. Membuat Ariel melirik padanya dengan alis terangkat satu. "Sekedar memberitahu," ucap Adiran lagi.

"Udah beres kan?buruan Kita pulang," tutur Ariel seperti biasa cuek. Membuat Adiran menggeleng-gelengkan kepalanya melihat adiknya itu.

"Bilang aja kalau anda pengen ketemu kan?"

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang