17.Rewind

204 15 0
                                    

Jangan lupa vote nyaaa dulu yaaa

Tandai typo ⚠️

H a p p y   R e a d i n g  _________________________________

'Apapun yang terjadi,jangan pernah menyesal ya berteman dan bersahabat sama gua ya?mau sekarang ataupun ke depannya nanti' ~Liano Sandhya

••••

Dua tahun yang lalu...

Deimos sedang membuat onar di pasar,dengan mengobrak-abrik barang dagangan para penjual. Sudah tak heran,mereka memang biang onar. Maupun disekolah ataupun diluar.

Dari posisinya yang sedang duduk diatas motornya itu,menatap lelah kelakuan teman-temannya,susah sekali untuk diberi nasihat. Sepertinya jabatan yang dipegang oleh dirinya tak berpengaruh untuk soal yang satu ini.

"Ck. Udah lah,Dra. Jangan buat onar kayak gini! Ga kasian apa lo?!" Ucap Liano menatap jengah ketuanya itu.

Liano Sandhya,lelaki dengan wajah yang tampan dan terlihat tegas. Menjabat seorang wakil di geng yang bernama Deimos.

Orang yang dimaksud pun melirik Liano dengan mata malas. "Lo kenapa sih?!"

"Lo yang kenapa?! Mereka gak ada buat salah malah lo ancurin dagangannya!" Tanya balik Liano, mencoba menahan emosi yang sedari tadi sudah ingin sekali menonjok ketuanya.

"Biar rame aja" jawab ketuanya dengan santai.

What?! Enteng sekali mulut nya berbicara. Agar ramai? Bukan nya pasar itu memang ramai?lalu ramai yang seperti apa yang dimaksud?keributan?kegaduhan?oke,Liano paham kali ini.

Ia tak mengerti jalan pikir ketuanya itu,jika saja dia bukan sahabatnya+ketuanya, sudah ia ajak baku hantam sekarang juga.

●●●

"Ini pak,uangnya"

Ariel kini sedang berada di warung es kelapa muda,selesai pulang sekolah dirinya memang berencana untuk membeli es kelapa untuk ibunya. Lalu di saat dirinya hendak memutar badan nya suara seseorang membuat dirinya bergeming sebentar.

"Pak,es kelapa muda nya 2 ya"

Tunggu...suaranya seperti tidak asing ditelinga Ariel,lalu ia menoleh pada orang tersebut dan ternyata...

"Li?"

"Ya?eh ada gus toh...assalamualaikum gus!" Ucap Liano,sedangkan Ariel menatap malas pada sahabatnya itu.

"Panggil nama aja!" Protes Ariel

"Gak bisa,Gus!" Jawab Liano,ia memang sangat hobi membuat sahabatnya kesal sedari mereka memakai seragam merah-putih. Sedangkan Ariel sudah pasrah,ia sedang tidak ingin tambah kesal oleh sahabat satu nya ini.

"Dari mana?" Tanya Ariel dengan wajah yang sama saja datar.

"Ya ke markas dulu lah..." jawab Liano. "Em...Ril?"

"Hm"

"Maaf dan makasih yah" Ariel yang tak mengerti mengerenyitkan kening nya.

"untuk?"

"Maaf buat kelakuan temen-temen gue ya,Riel?gue udah beberapa kali ngomongin mereka,tapi tetep gagal" Tutur Liano sembari menundukkan kepala melihat tanah. Dan Ariel diam, ia juga mengerti,dan sudah tau. Sudah beberapa kali juga sahabatnya ini selalu meminta maaf padanya.

"Dan makasih udah selalu lindungin orang-orang..." Liano kembali mengangkat wajah nya hingga netranya bertubrukan dengan Ariel. "Gue bangga punya temen kayak lo Ril..." Ucap nya sembari tersenyum."kalau lo gak dateng sama temen-temen lo...mungkin temen-temen gue nggak bakalan berhenti buat keributan bahkan kegaduhan di pasar."

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang