33.Kedekatan Anin dan Aurel

55 3 0
                                    

Jangan lupa tekan gambar bintang nya yaaa sama comment jugaaa.

Semoga suka. AAMIIN....

belum sempat edit btw hhe
Tandai typo yaa⚠️

Happy reading 💐
——————————————

"Aku memang sering gagal menyemangati diriku, tapi setidaknya aku bisa menjadi penyemangat untuk ayahku."

~Aureliani Maula Putri
•••

Masih di ndalem, kini Aurel bersama Rahma juga Anin yang merupakan adik dari Adiran dan Ariel tengah asyik mengobrol, begitupun dengan ummi Salma sesekali ikut bergabung dalam percakapan canda gurau mereka.

Di ndalem memang tidak ada sesiapa lagi selain mereka. Ustadzah Nur juga sedang pergi ada urusan. Dengan adanya mereka bertiga, ummi Salma jadi tidak sendirian di ndalem.

"Berarti kak Lala satu sekolah ya sama bang Ariel?" Tanya Anin.

"Iya" jawab Aurel.

Tiba-tiba Anin teringat akan sesuatu, ia pun bangun dari duduknya, lalu ia pergi entah kemana, tapi berpesan kepada Aurel dan Rahma untuk jangan kemana-mana.

"La?" Panggil Rahma yang ada disebelahnya.

"Kenapa?"

"Aku mau kebelakang dulu ya."

Anin kembali dengan membawa satu foto berukuran kecil. Ia berlari kecil mendekat ke Aurel. Lalu ia pun menunjukkan foto yang ia pegang.

Aurel terdiam. 'ini kan...'

"Kenapa sama fotonya?" Tanya Aurel.

"Foto apa emang nya sayang?" Tanya ummi Salma pada putri kecilnya itu.

Anin menoleh ke arah ummi Salma dan menunjukkan foto nya. "Foto ini ummi," ucapnya. "Kali aja kak Lala kenal, hehe."

••••

Ardan dan Chandra baru saja selesai merapikan tempat tidur mereka, sedangkan Hasbi dan Bintang tengah diluar membersihkan halaman yang banyak daun berjatuhan. Dibantu dengan Zidan yang memasukkannya ke tempat sampah.

Kini Raffa dan Ariel tengah berada di dapur khusus santri putra. Niatnya membuat sedikit cemilan untuk teman-teman nya.

"Ril, ambil gelasnya." Tutur Raffa, meminta tolong untuk membawakan gelasnya.

Ariel berjalan menuju rak yang disitu ada berbagai macam barang-barang. Lalu ia kembali dan menaruhnya di meja tepat sisi Raffa. "Ini." Tapi entah kenapa Raffa malah menatapnya. "Kenapa?" Tanya nya.


"Gue bilang gelas, Napa dikasih mangkok?" Tutur Raffa. Sepertinya sahabatnya ini memikirkan hal yang sama seperti nya. Pikirnya.

"Sorry," segera saja Ariel kembali ke rak dan menggantinya dengan gelas.

"Lo masih mikirin masalah tadi?" Tebak Raffa.

"Apa bakal ada orang yang terluka gara-gara gue lagi?" Tutur Ariel yang terdengar ambigu ditelinga Raffa.

"Maksud Lo?"

"Aurel." Sebut Ariel. "Gue yakin gadis yang dimaksud itu pasti dia..." Tuturnya mengambang.

Dalam pikirannya kini tertuju pada Aurel. Apa yang akan Rangga lakukan pada Aurel? Secara ia ingin menebak pun tak bisa.

Ternyata tebakannya dan Ariel sama-sama tertuju pada Aurel. Tapi apa hubungannya? Itulah yang masih menjadi pertanyaan bagi keduanya.

ARSHALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang