.
.
.
Ia mengerjap, sedikit meregangkan tubuhnya yang terasa kaku dan ngilu. Tubuhnya menggigil kedinginan, hewan berkepala tiga itu sudah sadar. Makhluk itu bahkan seperti tidak sakit sama sekali, berlompat dibawah sinar matahari yang perlahan menyapa mereka.
Jaeyun tersenyum kecil, "Aku senang kalian tidak kesakitan, " cerberus itu menoleh, lalu berlari menghampirinya.
Menarik-narik jubah hitamnya yang sudah mulai mengering. Ia terkekeh, namun terhenti ketika merasakan suara dengingan di telinganya. Jaeyun meringis, namun rasa itu perlahan menghilang. Juga darah mengering dikepalanya menghilang, ia langsung mengerjap bingung.
"Apa aku mempunyai ilmu sihir? "
Kepalanya menggeleng, memilih bangkit dan berjalan entah kemana tujuannya. Cerberus mengikuti dibelakangnya, mengambil ranting untuk membantunya menyingkirkan semak belukar yang mengganggunya.
Netra birunya berpendar menyusuri setiap jengkal hutan ini, ia sadar jika saat ini berada di tengah-tengah hutan. Kabut putih dipagi hari memenuhi hutan, sangat dingin. Namun Jaeyun seolah tidak merasakannya, jubah hitamnnya sudah sangat kotor.
Ia menyipitkan matanya melihat titik berwarna-warni terbang dikejauhan, bibirnya langsung mengembang dan berlari kecil ke titik itu. Anjing berkepala tiga dibelakangnya juga mengikuti, namun wajah mereka terlihat sangat was-was dengan sekitar.
Jaeyun berhenti didepan makhluk itu, "Sudah kuduga, hai! Apa aku boleh meminta bantuanmu, fairy? " ujarnya, entah hanya ilusinya atau apa, Jaeyun seperti melihat sebuah seringai dibibir kecil fairy itu.
Fairy itu mendekat, menganggukan kepalanya. "Tentu, tampan. Kau mau minta bantuan apa padaku? " tanya makhluk kecil itu. Ia melirik kebawah dimana cerberus berada, hewan itu menatapnya tajam. Ia hanya tersenyum lebar, lalu menatap kembali Jaeyun.
Netra birunya langsung memancarkan kebinaran, "Bisa beritahu aku dimana jalan keluar dari hutan ini? "
"Jalan keluar? Memangnya kau darimana? Kenapa bisa tersesat disini? "
Jaeyun menggigit bibir bawahnya bingung, ia takut jika menjawab yang sebenarnya malah membuat fairy itu tidak mau membantunya. "A-Aku dari desa. Ya desa. Aku sedang mencari tanaman disini, tapi malah tersesat. "
Ia menghela nafasnya ketika fairy itu menganggukkan kepalanya. Lalu sayap kecil berwarna amber itu mengepak dan terbang menjauh. "Kalau begitu, ayo ikut aku. Akan kutunjukkan jalan keluar untukmu, "
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil And His Angel [✔]
Fantasyᴡᴀʀɴ! ʜᴇᴇᴊᴀᴋᴇ || ʙxʙ || ꜰᴀɴᴛᴀꜱʏ ➡ ⠂ʜɪᴅᴜᴘᴋᴜ ʏᴀɴɢ ʟɪᴍᴀ ʙᴇʟᴀꜱ ᴛᴀʜᴜɴ ʙᴇʀɪꜱɪ ᴋᴇᴅᴀᴍᴀɪᴀɴ ᴅᴀɴ ᴋᴇᴛᴇɴᴀɴɢᴀɴ, ᴛᴇʀᴇɴɢɢᴜᴛ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴏʟᴇʜ ᴍᴏɴꜱᴛᴇʀ ᴀɴᴇʜ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴᴊᴇᴍᴘᴜᴛᴋᴜ ᴅᴀɴ ᴍᴇɴɢᴀᴛᴀᴋᴀɴ, ᴊɪᴋᴀ ᴀᴋᴜ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴍɪʟɪᴋɴʏᴀ. ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ, ꜱᴇᴍᴀᴋɪɴ ʙᴇʀᴛᴀᴍʙᴀʜ ᴅᴇᴛɪᴋ, ᴛᴀᴋᴅɪʀ-ᴛᴀᴋᴅɪʀ ᴀɴᴇʜ ᴍᴜʟᴀ...