Chapter XXXII : Disappointment

1.4K 137 39
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Trashh!!

Lagi, tangan kanannya tertebas dengan mudahnya, juga tubuhnya yang terguling diatas tanah.

Dia berdecih, mencudahkan darah hitam dari mulutnya. Belum sempat bangkit, tubuhnya kembali diterjang dari kejauhan. Terbanting dengan keras, meninggalkan retakan disana.

Namun dalam sekejap, dia kembali melawan sosoknya. Tangan kanannya tumbuh kembali, meraih pedang hitam miliknya, dan melesat cepat kebelakang makhluk itu.

Walau begitu, pertarungan mereka berdua tidaklah mudah. Lantaran harus menghindari benda panjang dari langit, yang seolah menambah rintangan bagi mereka.

Entah sampai kapan pertarungan ini berakhir, karena walaupun mereka terluka tetap saja dapat menyembuhkan diri sendiri. Walau,

Trash!

Kepala lucifer terputus pun, dia masih dapat menyambungkannya. Proses penyembuhannya cepat, berbeda dengannya yang butuh waktu beberapa menit, karena racun didalam tubuhnya mulai menyebar seiring berjalannya waktu.

"Kau payah. "

Heeseung kembali terjatuh, bersamaan gumpalan darah yang keluar dari mulutnya. Tangannya menutup dada kirinya yang baru saja tertusuk. Tidak ada raut apapun, hanya datar yang biasa ia berikan.

Sunggingan miring muncul, membuat lucifer mengernyit. Tidak heran sih, iblis memang gila semua.

Pedangnya kembali dilayangkan, yang segera ditahan dengan pedang hitam miliknya. Mereka kembali bergerak dengan gesit.

"Kau pikir kau bisa menang dariku? "

Tang!

Sang pemimpin dari Obreoverus menyentak lawannya, berdecih sinis ketika Lucifer baru saja meremehkannya.

"Memangnya iblis melawan iblis akan ada yang selesai? Ah, ada sih. Aku, bukankah begitu, Tuan? "

Nyatanya, perkataannya dapat membangkitkan sisi lain dari Lucifer. Dia bergerak cepat, membanting tubuh Heeseung dengan keras. Pedang milik Lucifer menghilang bagai debu, bersamaan matanya menghitam juga tanduknya yang membesar.

Sang lawan yang terkapar dibawah menyeringai, melihat bagaimana perubahan iblis diatasnya terjadi.

"Akh, berharap bisa mengambil jiwaku dengan seluruh kekuatanmu? "

Tangannya yang mengepal mengeluarkan cahaya hitam, matanya yang seluruhnya gelap, menatap tajam demon dibawahnya, "Sure—" Tubuhnya melesat cepat kedepan, kepalan tangannya saat itu juga sudah berada tepat pada depan wajah Heeseung, "—Let's play the game, boy. "

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang