Chapter XXIII : Forecast?

1.7K 214 46
                                    

♡♥♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♡♥♡


.

.

.

Kakinya melangkah riang di pinggiran kolam yang dihiasi berbagai mawar disana. Ia lalu duduk, meraih satu tangkai mawar putih dan menghirupnya pelan. "Tidak ada yang berbeda, " gumamnya kecil.

Pria dibelakangnya terkekeh sekilas mendengar gumaman itu. Ia menatap punggung kecil Jaeyun yang tampak tenang.

Jika kau menyadarinya, banyak hal yang berubah drastis.

"Jungwon, "

"Ya? "

"Apa kau melihat anjing kecilku? " Jungwon mengerjap beberapa kali, sedikit mencerna pertanyaan dari Jaeyun. Lalu setelahnya menggeleng saat telah mengerti, "Aku tidak melihatnya. "

Helaan nafas keluar dari belah bibirnya, mawar putih ditangannya ia taruh diatas kolam, membiarkan bunga itu mengapung  ke tengah-tengah. Jungwon ikut duduk disampingnya, menatapnya sedikit bingung.

"Ada apa? Kau kehilangan dia? " tanyanya kemudian. Anggukan kecil ia dapatkan setelahnya, "Mereka menghilang setelah aku ditangkap. " netra biru terang itu sedikit sendu, namun senyuman lebarnya seolah menutupi rasa itu. Jungwon merasakannya.

"Tapi, kurasa mereka mungkin saja bertemu dengan keluarga mereka dihutan itu. Jadi aku tidak terlalu mengkhawatirkannya. " lanjutnya, walau pikirannya merasa aneh dengan perkataannya. Jaeyun memang mengira jika cerberus itu bertemu dengan keluarganya atau kawanan lainnya, dan mengikuti mereka. Tapi, kenapa pergi disaat dia sedang di tahan? Membingungkan.

Pria disampingnya hanya mengangguk, tidak membalas ujarannya. Hingga, seseorang mengirim telepatie padanya. Membuatnya sedikit tersentak.

'Jungwon, kemarilah. '

'Tapi, Jaeyun? '

'Tuan Heeseung yang menemaninya. '

Netra hijaunya menatap Jaeyun yang masih menatap mawar tadi yang kini sudah mengambang di tengah kolam, ia kemudian bangkit. Membuat pria itu langsung menoleh.

"Aku harus pergi, kau tidak apa? "

Setelah dijawab senyuman juga anggukkan, Jungwon kini berlalu pergi. Bersamaan dengan itu, angin kencang sekilas melewati belakang Jaeyun, membuatnya sedikit terhuyung.

Saat melihat mawar tadi melayang dengan air yang melingkarinya, ia tidak menjadi menoleh. Karena sudah mengetahui siapa dalangnya, "Mengapa kau kemari? Yang Mulia Raja Heeseung. "

Heeseung terkekeh sekilas, menggerakkan jari telunjuknya dan mawar itu berhenti didepan Jaeyun. "Karena aku ingin menemuimu, Yang Mulia Ratu Jaeyun. " jawaban itu membuat pria yang sedang mengamati bunga tadi sedikit merona. Dia mengalihkan wajahnya ketika Heeseung kini berdiri disampingnya.

The Devil And His Angel [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang