.
.
.
"Apa kau yakin? "
Netra hijaunya memandang sendu juga rasa ragu ia layangkan pada pria manis didepannya. Jungwon, pria itu bertanya setelah mendengar pernyataan dari Sunoo.
Dia menunduk, menatap kedua tangannya yang terlihat sedikit pucat. Helaan nafas ia keluarkan, lalu mendongak. Menatap netra hijau itu. "Aku sudah memikirkannya. Apa, kau mau membantuku? "
"Aku.. Tidak yakin. Aku ingin, tapi pasti Tuan Heeseung akan marah. Bahkan menghukum kita, "
Sunoo mengangguk kecil dengan senyuman paksanya. "Kalau begitu kau tunggu disini, aku akan kembali setelah memberitahunya. "
Wajahnya merengut, ia menangkup kedua pipi itu. Menatap netra Sunoo dengan serius. "Tidak. Aku akan membantumu. Kita teman, Jaeyun sudah menghilang. Aku tidak ingin mengulangi hal yang sama. " tuturnya kemudian. Sunoo terkekeh, kini mengangkat tangannya menangkup wajah Jungwon. Sama sepertinya.
"Terimakasih, "
Mereka tertawa bersama, namun senyuman Sunoo langsung pudar ketika merasakan hawa aneh dari sekitarnya. Mereka berada di taman yang biasa ditempati Jaeyun, tubuhnya bangkit dari duduk. Menatap ke sekitarnya dengan was-was.
Jungwon mengernyit melihat tingkah aneh dari Sunoo, walau ia tahu. Kalau pria manis itu bertingkah seperti itu ada hal tak terduga di sekitar mereka. Jungwon tidak bisa merasakannya, karena ia hanya manusia biasa.
"Jungwon, pergilah kedalam. " ujaran itu membuatnya kembali bingung. "Ada sesuatu? "
"Tidak ada. Masuklah, aku akan pergi sekarang. "
Tubuhnya langsung berdiri, menatap Sunoo dengan serius. "Sunoo, "
Ia menoleh dengan satu alis terangkat. Jungwon kembali berujar, "Jika ada sesuatu, kabari aku. Oke? "
"Aku janji. "
Jungwon mengangguk, lalu ia langsung berjalan menuju pintu kerajaan. Ia paham, Sunoo melakukan itu demi Jaeyun diselamatkan. Menurutnya, jika menunggu Heeseung yang menemukan Jaeyun akan sangat lama, dan tentu saja ia ragu untuk percaya.
Kedua temannya kini sedang berjuang, dan Jungwon tidak ingin berdiam sendiri.
.
Netranya menatap punggung kecil yang perlahan menjauh, hingga hilang dari pandangannya. Ia memakai tudung jubah putihnya, melirik ke atas yang sepertinya hujan akan kembali turun.
Yah, setidaknya hujan lebat itu akan membantunya untuk keluar dari tempat ini, karena gelap dari langit juga suara langkahnya yang akan menghilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil And His Angel [✔]
Fantasyᴡᴀʀɴ! ʜᴇᴇᴊᴀᴋᴇ || ʙxʙ || ꜰᴀɴᴛᴀꜱʏ ➡ ⠂ʜɪᴅᴜᴘᴋᴜ ʏᴀɴɢ ʟɪᴍᴀ ʙᴇʟᴀꜱ ᴛᴀʜᴜɴ ʙᴇʀɪꜱɪ ᴋᴇᴅᴀᴍᴀɪᴀɴ ᴅᴀɴ ᴋᴇᴛᴇɴᴀɴɢᴀɴ, ᴛᴇʀᴇɴɢɢᴜᴛ ꜱᴜᴅᴀʜ ᴏʟᴇʜ ᴍᴏɴꜱᴛᴇʀ ᴀɴᴇʜ ʏᴀɴɢ ᴍᴇɴᴊᴇᴍᴘᴜᴛᴋᴜ ᴅᴀɴ ᴍᴇɴɢᴀᴛᴀᴋᴀɴ, ᴊɪᴋᴀ ᴀᴋᴜ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ᴍɪʟɪᴋɴʏᴀ. ᴛᴇʀʟᴇʙɪʜ, ꜱᴇᴍᴀᴋɪɴ ʙᴇʀᴛᴀᴍʙᴀʜ ᴅᴇᴛɪᴋ, ᴛᴀᴋᴅɪʀ-ᴛᴀᴋᴅɪʀ ᴀɴᴇʜ ᴍᴜʟᴀ...